Rabu (21/4/2021) kemarin, saya dan kawan saya bernama Inung Kurnia, mengunjungi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, yang berlokasi di Jalan Medan Merdeka Selatan N0. 11. Letaknya persis di seberang Monumen Nasional (Monas) dan dekat gedung Balai Kota DKI, tempat Gubernur Anies Baswesan berkantor.Â
Kebetulan kami ada agenda talkshow "Ibu Bangsa sebagai Garda Terdepan Mewujudkan Literasi untuk Kesejahteraan" yang diadakan Kongres Wanita Indonesia (Kowani) dan Perpustakaan Nasional RI, dalam rangka memperingati Hari Kartini.Â
Saya sudah lama juga tidak ke sini. Terakhir itu, sebelum pandemi Covid-19 mewabah. Jadi, belum ada gambaran bagaimana situasi terbaru di gedung ini.
Bila suhu di atas 37 derajat selsius pengunjung tidak diperkenankan masuk. Pengunjung diminta untuk segera memeriksakan diri di klinik kesehatan terdekat. Â
Oh iya, ada sekitar 7 tempat mencuci tangan yang berbentuk guci. Disediakan pula tisu untuk mengeringkan tangan. Bagus juga sih, jadi tidak menimbulkan antrian.Â
Protokol kesehatan ini juga berlaku bagi pengunjung yang membawa kendaraan roda dua maupun roda empat. Pengunjung harus turun terlebih dahulu dari kendaraannya, masuk ke bilik disinfektan, cek suhu, cuci tangan, baru lanjut ke parkiran.Â
Di depan kami, memang ada gedung peninggalan jaman Batavia, tetapi kalau melihat dari karangan bunga yang berjejer di situ, terbaca ucapan selamat atas penyelenggaraan suatu pameran. Berarti, bukan ini tempatnya.
"Lewat samping kanan kali, itu tandanya forbodden," kata kawan saya.
"Ah itu mah buat kendaraan bukan buat pejalan kaki," timpal saya.Â