Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua, Lha Kok Lansia Semua?

10 April 2021   18:10 Diperbarui: 10 April 2021   18:23 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini, Sabtu (10/4/2021), jadwal saya vaksinasi Covid-19 dosis kedua di Kementerian Pertanian. Ada dua teman (Inung Kurnia dan Dewi Syafrianis) yang juga dijadwalkan di hari yang sama. 

Kami pun menyepakati jam tiba di lokasi. Saya sampai pukul 10.30. Kemudian kami  mendaftar kepada petugas keamanan dengan melampirkan surat keterangan vaksinasi Covid-19 dosis pertama dan foto kopi KTP.

Kami juga diminta mengisi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan serupa pada saat vaksin dosis pertama. Hanya kali ini ditambah dengan pertanyaan reaksi setelah vaksinasi tahap pertama.

Setelah itu, kami diminta menunggu. Sambil menunggu nama kami dipanggil, saya perhatikan hampir semua peserta vaksinasi Covid-19 dosis kedua adalah lansia alias lanjut usia alias usia senior. 

Yang masih "muda" sepertinya hanya kami bertiga dan beberapa yang lain. Kalau dari obrolan-obrolan mereka yang saya dengar mereka adalah para pensiunan Kementerian Pertanian. 

Terlihat dari ungkapan mereka yang lepas kangen sambil saling beradu tangan terkepal mengganti jabat tangan. Tidak sedikit juga yang saling berfoto bersama sambil bernostalgia.

Tidak lama nama kami pun dipanggil, discreening, tidak ada masalah, lanjut screening lagi di ruang berikutnya, ditanya tanggal lahir dan nomor telepon. Cepat juga. Sudah, itu saja nih yang ditanya?

"Kok cepat amat?" tanya kawan saya kepada petugas yang terdengar oleh saya.

"Iya, Bu, untuk lansia memang disarankan tidak perlu lama-lama," jawabnya.

Lansia? Memang kami terlihat lansia? Lagi pula kan tertutup masker. Dari mana petugas bisa tahu kami lansia? Dari data diri saja sudah dapat diketahui usia kami sesungguhnya. Dan, itu bukan usia lansia.

Kami lantas dipersilakan screening di ruang berikutnya. Di sini, tekanan darah kami diukur dan hasilnya normal. Ditanya juga apakah punya penyakit diabetes dan lain-lain yang petugas sebutkan. Semua saya jawab tidak.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Lalu kami dipersilakan ke ruang vaksin. Di sini, petugas keamanan begitu perhatian. Kami diminta untuk melangkah dengan hati-hati. Mungkin karena dikiranya lansia, maka kami diberi perhatian yang lebih.

"Hati-hati ya Bu," kata petugas yang berjaga-jaga khawatir terjatuh atau bagaimana, lalu mempersilakan kami duduk di kursi yang kosong.

Saya pun divaksin, tidak sampai 2 menit, saya pun selesai divaksin. Lalu saya ke ruang observasi dan memberikan lembaran data kepada petugas. 

Setelah menunggu sekitar 30 menit, nama saya dipanggil dan diberi lembaran kertas berisi pernyataan saya sudah vaksin dosis pertama dan kedua.

Nah, di sini saya baru ngeh alias baru sadar, kalau vaksinasi Covid-19 dosis kedua hari ini memang khusus untuk lansia. Itu setelah kawan saya mengomentari status saya yang saya posting di FB.

"Lo ikutan vaksin manula pensiunan Kementan? Hari ini jadwal vaksin ke 2 di Aula," tanya kawan saya yang kebetulan pegawai Kementerian Pertanian. 

Oh pantas mengapa ruangan ini penuh dengan lansia. Pantas juga kami diperlakukan layaknya lansia yang begitu diperhatikan. Kami jadi tertawa geli.

Yang jadi pertanyaan, kapan para pensiunan ini vaksinasi Covid-19 dosis pertama? Soalnya, waktu saya vaksin dosis pertama, saya tidak mendapati usia lansia. Semuanya usia muda. 

Ketika saya bertanya kepada petugas apakah hari ini adalah vaksinasi Covid-19 dosis kedua untuk lansia, petugas menjawab iya. Kalau vaksinasi tahap dua non lansia pada 23-27 Maret. Oh, ini berarti berbarengan dengan vaksin dosis pertama saya.

Dikatakan, seluruh ASN, karyawan dan pensiunan atau lansia dari 11 eselon 1 dikelompokan berdasarkan hari penyuntikan serta 4 kelompok usia yaitu 24 - 35, 36-43, 44-55 dan PWRI atau pensiunan.

Jadi, hitungan saya, para pensiunan vaksin dosis pertama pada 13 Maret lalu. Jadi ada interval waktu selama 28 hari ke vaksin dosis kedua khusus lansia.

Masa interval vaksin yang 28 hari ini seharusnya juga berlaku buat usia 18-56 tahun untuk mempermudah pemberian vaksin pada usia dewasa dan lansia secara berbarengan. 

Sebagaimana hal itu tertuang dalam Surat Edaran Kementerian Kesehatan Nomor HK.02.02/I/653/2021 terkait Optimalisasi Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Meski begitu, untuk mendorong pemberian dosis kedua di rentang waktu 14 hari demi mempercepat vaksinasi Covid-19 tetap boleh dilakukan. Jadi, mungkin itu sebabnya, interval vaksin saya tetap selama 14 hari. Dan, itu berarti hari ini.

Mengapa rentang waktu dosis kedua untuk lansia lebih lama dibandingkan usia dewasa, yaitu 0-14 hari? 

Juru bicara Vaksin Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sekaligus ahli alergi dan imunologi Prof Dr dr Iris Rengganis, SpPD-KAI menegaskan penetapan rentang waktu tersebut berdasarkan hasil uji klinis vaksin Sinovac. Yang ternyata respons imun usia lanjut lebih baik daripada 0-14 hari.

"Karena dalam penelitian mereka, mereka melakukan dua penelitian untuk menentukan antibodi pada orang lansia. Dari 0-14 hari dan 0-28 hari, ternyata lebih bagus 28 hari," ungkap Prof Iris dalam diskusi Kupas Tuntas Nutrisi dan Vaksin Covid-19 untuk Lansia, Minggu (7/3/2021), sebagaimana dikutip detik.com.

Masa interval vaksinasi Covid-19 sebetulnya tidak terlalu berpengaruh pada pembentukan antibodi. Hanya saja, masa interval yang lebih lama dapat memberikan perlindungan lebih optimal pada kelompok umur lansia.

Vaksinasi bagi para lansia memang menjadi penting untuk menambah imunitas dalam diri masing-masing mengingat lansia menjadi kelompok yang juga paling beresiko tertular Covid-19. 

Adanya penyakit penyerta dan kondisi fisik yang mulai melemah membuat lansia lebih sulit untuk melawan infeksi, termasuk Covid-19. Itulah sebabnya, lansia menjadi prioritas untuk menerima vaksin ini.

Pemerintah memang memprioritaskan vaksinasi Covid-19 pada warga lanjut usia atau lansia menjelang Lebaran 2021 ini. Alasannya, karena Lebaran adalah saat semua orang ingin bertemu orang tua. 

Padahal itu yang sangat berbahaya dan bisa membuat fatal pada orang tua mereka jika bertemu dengan sanak saudara. Jadi, dengan divaksin orangtua memiliki daya tahan tubuh yang kuat. Tentu saja harus dibarengi dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

Diharapkan dengan upaya vaksinasi dapat mengurangi transmisi atau penularan Covid-19, menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat Covid-19, mencapai kekebalan kelompok di masyarakat dan melindungi masyarakat agar tetap produktif secara sosial dan ekonomi.

Vaksin bareng usia lanjut menyadarkan kami, suatu ketika kami pun akan menua. Ya, ya, ya... jadi vaksin ini diharapkan kelak ketika kami menua, daya tahan tubuh kami tetap prima seperti ketika kami berusia muda...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun