Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Ghost Writer, Pekerjaan Sampingan yang Cukup Menggiurkan

9 April 2021   16:10 Diperbarui: 9 April 2021   16:27 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah dua bulan ini saya melakoni pekerjaan sampingan sebagai ghost writer. Sebenarnya, pekerjaan ini bukan hal baru buat saya. Beberapa waktu sebelumnya, saya sudah mengakrabi pekerjaan sampingan ini.

"Mbak Tety, punya kenalan yang bisa jadi ghost writer nggak?" tanya relasi saya melalui pesan whatsapp.

"Kalau cuma jadi ghost writer, saya juga bisa," kata saya mempromosikan diri hehehe...

Saya pun mengajukan satu teman yang juga sahabat saya untuk dijadikan ghost writer. Bagi kami, kegiatan menulis itu menjadi menu sehari-hari. Jadi, tidak sulitlah untuk mengerjakannya.

Akhirnya, kami pun bersedia menjadi ghost writer di satu perusahaan jasa konsultan kesehatan milik anggota dewan. Tapi ini bukan anggota DPR/DPRD, melainkan lembaga yang langsung bertanggung jawab kepada Presiden. 

Berdasarkan arahan sang sekretaris, kami diminta menuliskan tulisan ilmiah populer untuk di newsletter bulanan yang diterbitkan pada pekan ke-4 setiap bulannya.

Newsletter ini ditujukan khusus untuk 13 rumah sakit yang bergabung dalam komunitas entrepreneur rumah sakit. Dalam newsletter ini ada beberapa rubrik opini dan/atau in-depth coverage terkait bahasan tematik setiap bulannya.

Sebelumnya, newsletter ini ditulis oleh para tenaga ahli di jasa konsultan tersebut. Namun, setelah dievaluasi internal, pemilik jasa konsultan ini merasa perlu menggunakan tenaga ghost writer.

Ghost writer ini bertugas menguraikan dan menuliskan ide/gagasan dari para tenaga ahli untuk memastikan kualitas dan kuantitas tulisan agar tetap konsisten setiap bulannya.

"Adapun maksud saya mengontak Bu Tety, adalah hendak menawarkan dan memohon kesediaan Bu Tety, untuk bergabung menjadi tim ghost writer bagi kepenulisan artikel pada monthly newsletter kami. Apakah sekiranya Bu Tety bersedia menerima tawaran dari kami?" katanya.

Jelas saya bersedia setelah memastikan kawan yang saya ajukan juga ikut bergabung. Terlebih yang ditulis lingkup kesehatan dan rumah sakit, sesuatu yang sering kami tulis juga.

Honor kami dihitung per artikel. Dalam satu bulan berarti ada dua artikel yang harus saya kerjakan. Kawan saya juga ada dua artikel yang ditulisnya. Ditambah artikel dari pemilik jasa konsultan. Temanya ditentukan oleh perusahaan.

Kami hanya mendengarkan apa yang disampaikan para tenaga ahli dalam webinar dalam lingkup terbatas atau gagasannya, lalu menulisnya dengan gaya penulisan ilmiah populer. Menurut saya sih tidak berat dan tidak susah. Enjoylah itu.

Sebagaimana namanya, ghost writer adalah seseorang yang dipekerjakan oleh seseorang atau perusahaan dan bertugas untuk menulis untuk mereka. Karena bersifat 'ghost' maka nama kami tidak tercantumkan di situ. Bisa dibilang penulis bayangan.

Wikipedia menyebutkan ghost writer adalah penulis buku, artikel, cerita, laporan atau teks untuk diakui oleh orang lain. Menurut KBBI, ghost writer adalah penulis yang dibayar untuk menyiapkan naskah atas nama orang lain.

Tulisan saya dan kawan saya ini juga tidak bisa kami akui sebagai milik kami, tetapi diakui oleh individu atau perusahaan yang mempekerjakan kami.

Perusahaan juga memiliki copyright dari hasil tulisan tersebut, sehingga mereka bebas untuk mengubah, memperbanyak, mempublikasi, bahkan menjualnya untuk kepentingan komersil.

Bagi kami sih tidak masalah credit title kami tidak tercantumkan. Yang penting bayarannya tidak mengecewakan. Alhamdulillah, cukuplah buat dapur bisa tetap ngebul. Terlebih dalam kondisi pandemi Covid-19, jelas sesuatu yang melegakan.

Terlebih pekerjaannya tidak terlalu menguras pikiran dan energi. Bisa dilakukan di rumah lagi. Kami juga bisa membangun relasi dan reputasi dengan jaringan yang dimiliki perusahaan. Cukup worth it-lah.

Syukur-syukur jasa kami sebagai ghost writer bisa dipakai untuk kepentingan yang lain. Ya, siapa tahu bukan? Jika hubungan sudah terjalin dan perusahaan merasa cocok, ya tidak tertutup kemungkinan hal itu terjadi. Perusahaan akan memperkenalkan kami dengan relasinya yang lain.

Menurut saya, perusahaan membutuhkan ghost writer bisa jadi karena perusahaan sedang berkembang sehingga mereka tak sempat atau tidak bisa menulis materi sendiri.

Karena kami tidak bekerja sendirian selayaknya penulis biasa, maka kami harus bisa bekerja sama dengan para tenaga ahli yang memiliki karakter berbeda-beda. Kami juga harus bisa beradaptasi dengan lingkungan dan gaya penulisan yang berbeda.

Sebenarnya, jika diseriusi, pekerjaan sampingan ini cukup menjanjikan juga. Cuma karena ini pekerjaan sampingan, jadi kami tidak terlalu ngoyo untuk menekuninya secara serius. 

Kami juga tidak mendeklarasikan diri sebagai ghost writer. Diam-diam saja begitu. Jadi, ketika ada orang atau perusahaan yang membutuhkan tenaga ghost writer, hap langsung kami tangkap hehehe...

Mungkin kalau kami seriusi, bisa jadi kami mendapatkan klien dari kalangan pesohor atau pejabat. Kami sih tetap fokus pada pekerjaan utama kami. Sejauh ini sih pekerjaan utama dan pekerjaan sampingan jalan beriringan. Tidak ada yang terkorbankan.

Saya sendiri sudah sering menjadi ghost writer yang diminta suatu perusahaan untuk dibuatkan tulisan yang berkaitan dengan produk dan perusahaan. Ya tentu saja sesuai dengan arahan si pemilik perusahaan.

Ya tentu saja saya sanggupi. Selama ada bayarannya dan itu cukup memadai buat saya, mengapa tidak? Kesempatan harus digunakan dengan sebaik-baiknya. Bukan begitu, begitu bukan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun