Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Porang Primadona Dunia, Bukan Halunisasi

30 Maret 2021   12:46 Diperbarui: 8 April 2021   07:17 3268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ribuan irisan porang dijemur di halaman rumah (Foto: KOMPAS.COM/Muhlis Al Alawi)

Tanaman Porang atau iles-iles atau umbi porang sedang naik daun. Ya, memang meski tidak setenar ubi jalar dan singkong. Tanaman ini menjadi komoditas ekspor yang menjanjikan. 

Dalam dua tahun terakhir saja tanaman porang mulai menjadi komoditas strategis yang berpotensi mendulang devisa. Itu terlihat dari meningkatnya permintaan ekspor untuk bahan baku kosmetik lipstik. Termasuk juga untuk kebutuhan nutrisi.

Permintaan bahan baku industri yang tinggi menyebabkan banyak petani yang berminat membudidayakan porang karena nilai usaha taninya cukup menggiurkan. 

Apa yang menarik dari porang? Tanaman ini memiliki keunggulan mudah dibudidayakan, cocok dibudidayakan dalam sistem agroforestri, memiliki kandungan gizi yang baik untuk kesehatan, dan bernilai ekonomi tinggi. 

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan potensi tanaman porang begitu besar terhadap perkembangan ekspor produk pertanian nasional. Dalam 15 tahun ini baru pertama kali ekspor kita lebih dari 15,4 persen.

Ia menyebut porang sebagai  komoditas mahkota, komoditas masa depan. Itu sebabnya, porang dijadikan komoditas yang masuk dalam program gerakan tiga kali lipat ekspor (GRATIEKS).

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

"Porang itu ekspornya tinggi. Pada 2020 tercatat sebanyak  32.000 ton, dengan nilai ekspor mencapai Rp 1,42 Triliun ke negara Jepang, Tiongkok, Vietnam, Australia dan lain sebagainya. Ada peningkatan sebesar 160% dari tahun 2019," jelas mentan.

Saat membuka talkshow "Porang, Komoditas Potensial, Bukan Halunisasi", Kamis (25/3/2021), yang diadakan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian, mentan mengungkapkan ada 13 negara yang sudah memesan porang Indonesia.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementan, Fadjri Djufri menambahkan, saat ini pemerintah telah menyiapkan teknologi modern untuk mengakomodasi kepentingan produksi komoditas porang dari hulu sampai hilir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun