"Bun, opa Herman meninggal," kata suami ketika saya membangunkannya, Senin (22/3/2021).Â
Suami memang berpesan untuk dibangunkan pagi karena setiap Senin jadwalnya ke kantor. Jari tangannya mengusap layar handphone, membaca pesan yang ada di group WhatsAppnya.
"Herman? Herman Lantang?" tanya saya.Â
Sebagai orang yang beberapa kali berjumpa dengannya, jelas mendengar berita duka ini saya turut bersedih. Sebagaimana yang lain, saya juga sudah menganggapnya sebagai opa sendiri.
"Iya, pendiri Mapala UI. Wah, sudah nggak ada lagi semua pendiri Mapala UI," kata suami dengan raut muka sedih.
Herman Onesimus Lantang yang sudah menjelejahi seluruh gunung di Indonesia, ini dikabarkan meninggal dunia dalam usia 81 tahun, Minggu (21/3/2021) dini hari, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangerang Selatan, Banten.
Sahabat Soe Hoek Gie ini mantan mahasiswa jurusan Antropologi di Fakultas Sastra UI dan pernah menjabat sebagai Ketua Senat Fakultas Sastra Universitas Indonesia pada era 60-an.
Soe Hok Gie sendiri inspirator terkenal yang mengadakan long march mahasiswa UI untuk menggulingkan pemerintahan Soekarno pada tahun 1960-an.
Sebagai anggota Mapala UI (Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Indonesia), jelas suami merasa kehilangan. Apalagi, opa Herman, menurut pengakuan suami, begitu perhatian padanya.
"Waktu pendakian ke Gunung Semeru (Jawa Timur) opa Lantang ajak daddy, minta ditemani. Orangnya asyik banget," cerita suami. Pendakian ini untuk mengenang sahabatnya, Soe Hoek Gie.