Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

WNA di Mata Saya?

19 Januari 2021   17:44 Diperbarui: 19 Januari 2021   18:11 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peter van Tuijl, Direktur Nuffic Neso Indonesia, bersama bidadari-bidadari cantik, saya pakai baju dan jilbab orange (Dokpri, sebelum Covid-19)

Jadi amanlah kalau saya menerima pertemanannya. Dia tidak mungkin akan main-main dengan pasangannya. Apalagi cantik. Saya pun menerima pertemanan darinya.

Dan...tak lama setelah itu, ia pun mengirimkan pesan lewat messenger. "Hai, Anda benar-benar terlihat cantik, apakah Anda sudah menikah?" tanyanya dalam bahasa Inggris.

Jelas dong saya jadi parno mendapat pertanyaan seperti itu. Baru saja accept pertemanan kok pertanyaannya menyimpang begitu? Baru juga kenal sudah langsung main "tembak" aja. Tidak ada pertanyaan yang basa basi begitu. Semisal "Apa kabar, lagi ngapain?"

"Ya, saya sudah menikah dengan tiga putri," jawab saya. "Wow, ini indah!" katanya. Waduh nih bule bikin saya ketar ketir. Buat apa juga dia ngomong begitu, bukankah dia sudah punya pasangan?

Maka selanjutnya saya mengabaikan. membiarkannya. Saya setting messenger, dia bisa saja menchat saya, tapi pesannya tidak tersampaikan ke saya. Atau kalau amat mendesak saya akan mendeletenya.

Saya kembali penasaran, dengan kembali menerima pertemanan dari bule. Dan ketika sudah saya tanggapi, eh kelakuannya sama saja seperti yang sebelumnya. Ya sudah sejak itu, saya sering mengabaikan perteman dari para bule.

Ternyata bule...

***

Tidak semua orang bule itu begitu. Seperti halnya orang Indonesia, ada yang baik, ada juga yang tidak. Ada orang bule yang begitu ramah dengan orang lokal dan taat pada aturan hukum yang berlaku di Indonesia. Bahkan begitu perhatian pada bangsa ini.

Dia adalah Peter van Tuijl, yang menjabat Direktur Nuffic Neso Indonesia sejak 2017 hingga sekarang. Nuffic adalah organisasi nirlaba untuk kerja sama internasional dalam bidang pendidikan.

Bagi kalangan aktivis Tanah Air, Peter van Tuijl bukanlah nama yang asing, meski namanya berbau asing. Sejak 1981, Peter yang berkewarganegaraan Belanda itu sudah masuk ke Jakarta dan terlibat aktif mengurus yayasan untuk keluarga tahanan politik peristiwa G30S/PKI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun