Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

BATAN Banyak Hasilkan Varietas Unggul, Kedelai Masih Saja Langka

14 Januari 2021   10:28 Diperbarui: 14 Januari 2021   10:33 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari varietas kedelai ini seharusnya pemerintah bisa memanfaatkannya untuk memproduksi kedelai sehingga stok kedelai tidak langka. Terlebih, kedelai menjadi salah satu bahan pangan yang sangat dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. 

Di sinilah peran pemerintah, khususnya Kementerian Pertanian untuk lebih sigap memanfaatkan hasil teknologi nuklir tersebut. Ya kan sayang saja hasil inovasi anak bangsa hanya jadi etalase. Karena itu, harus ada upaya serius untuk meningkatkan produksi kedelai dengan memanfaatkan riset dan teknologi.

Belum lama ini, BATAN telah menghasilkan 2 varietas kedelai unggul yang diberi nama Sugentan 1 dan Sugentan 2. Sugentan ini kependekan dari Super Genjah BATAN. Yaitu varietas kedelai hasil perbaikan dari varietas Argomulyo.

Kepala BATAN Anhar Riza Antariksawan (Dokumen pribadi)
Kepala BATAN Anhar Riza Antariksawan (Dokumen pribadi)
Kepala BATAN, Anhar Riza Antariksawan, dalam keterangannya yang disampaikan secara daring, Rabu (13/1/2021), berharap varietas ini mampu menjadi salah satu upaya mengatasi kelangkaan kedelai di Indonesia. Baginya, ini adalah masalah serius yang dapat memengaruhi ketahanan pangan Indonesia.

"Sebagai lembaga penelitian, BATAN melihat hal ini juga sebagai momentum untuk kembali menguatkan program swasembada kedelai secara nasional. Permasalahan ketersediaan benih unggul, lahan, dan harga kedelai perlu dicarikan solusi oleh semua kementerian dan lembaga yang terkait," ujarnya.

Hingga saat ini BATAN telah menghasilkan 14 varietas unggul benih kedelai. Varietas unggul kedelai BATAN ini dihasilkan melalui proses yang memanfaatkan radiasi gamma. Pengembangan produksi varietas unggul baik padi dan kedelai memang menjadi salah satu program prioritas BATAN. 


Salah satunya, kedelai varietas unggul Mutiara, dengan spesifikasi bijinya lebih besar dari kedelai biasa. Bila kedelai biasa 100 butir beratnya 17 gram, sedangkan 100 butir kedelai varietas Mutiara mencapai berat 23,2 gram.

Ada juga varietas unggul Gamasugen 2 yang super genjah. Yakni usia tanam hingga panennya lebih pendek. Bila varietas super genjah sebelumnya mencapai 73 hari, Gamasugen 1 dan Gamasugen 2 hanya memerlukan waktu tanam hingga panen sekitar 66 hari.  

Kedua varietas ini sudah melalui pengkajian dan diuji coba pada musim hujan dan musim kemarau di 16 lokasi. 

Karena itu, Kepala BATAN berharap varietas benih unggul kedelai hasil mutasi radiasi gamma tersebut dapat dijadikan varietas yang dimanfaatkan secara nasional. Terlebih banyak petani di Indonesia yang semakin tertarik menanamnya. Karena ternyata dapat meningkatkan pendapatan petani.

Petani yang biasanya menanam padi, bisa menanam kedelai super genjah ini di antara masa panen padi. Lazimnya dalam setahun petani dua kali panen padi. Setelah panen pertama, bisa ditanami dengan kedelai yang berusia relatif cepat ini, sebelum memasuki masa tanam padi kedua kalinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun