Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kepadamu Kekasihnya

5 Oktober 2020   09:29 Diperbarui: 5 Oktober 2020   10:02 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

sesungguhnya aku tahu
dia tak ingin berhenti
menunggu dirimu
meski dengan hatinya
yang hancur berkeping

kini, dia sepertinya menyerah
cukupkan sampai di sini
penantiannya yang sekian lama itu
untuk pergi meninggalkan luka
juga kepedihan tanpamu

tak perlu lagi kau mengetuk malamnya
hentikan saja basa basimu
kutahu kautak benar-benar ingin
karena kaupun terdiam seribu bahasa
membiarkannya terselimuti kesepian

pergilah, kalau memang itu inginmu
semua rasanya telah cukup dia sampaikan
aku tak akan kembali mengulang
untuk memintamu tak meninggalkannya
atau memaksamu untuk tidak melupakannya

akan kubiarkan hari-harinya tanpamu
bukankah itu yang kau inginkan?
yang membiarkannya terdiam dalam lara
terhanyut atas nama cinta
lalu tenggelam

sudah lupakan saja dia
akan kubiarkan kau begitu
sebagaimana inginmu?
tak usah kau hiraukan cintanya
karena tak berarti jua buatmu

aku tahu sudah lama kau ingin pergi
tinggalkan rindunya yang tak pernah habis
lepaskan segala kenangan yang tak pernah terhapus
menutup cintanya yang tak pernah terkikis
mungkin ini waktunya aku melepasmu

aku akan berhenti berharap
hingga tak ada lagi
senyuman yang tersisa
di bibirnya untukmu
bukankah seperti itu maumu?

akan kuseret dirinya
keluar dari bayang-bayang
kenangan yang terjalin indah bersamamu
meski kuharus berlinang air mata
yang membalut kerapuhannya

aku tak ingin melihat air matanya
mengaliri jiwanya yang merana
membasahi hatinya yang sengsara
karena mengharap dirimu
terlalu dalam luka yang kau goreskan

ingin kubalut lukanya
dengan kasih sayangku
agar tak ada lagi lara
dalam dirinya yang rapuh
karena cinta yang tak berjalan semestinya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun