Bagaimanapun, meski roda usaha berputar perlahan tidak secepat sebelumnya, pemilik bisnis dan merek tetap perlu terhubung dengan pelanggan di luar transaksi yang dilakukan. Menjaga komunikasi tetap berjalan dengan pelanggan adalah hal yang sangat penting di tengah situasi yang penuh dengan ketidakpastian ini.
Oh iya, Kowani adalah federasi organisasi perempuan terbesar dan terlama di Indonesia yang terbentuk pada 25 Desember 1928. Berdiri bertepatan dengan Kongres Perempuan Indonesia pertama. Anggota Kowani ada sekitar 90 organisasi perempuan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Ketua Umum Kowani Dr. Ir. Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd, mengaku, menyelenggarakan Kowani Fair Online di tengah pandemi Covid-19 menjadi tantangan tersendiri. Kegiatan ini tetap dilaksanakan karena Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada 2018 ada 64,2 juta UMKM. Nah, dari  survey yang dilakukan Bank Indonesia (BI) pada Juni 2020, mencatat sebanyak 72,6% pelaku UMKM terdampak oleh pandemi.
Ternyata tidak mudah mengajak UMKM untuk masuk dalam tatanan kehidupan baru atau new normal. Penyebabnya macam-macam. Bisa karena terkendala dalam jaringan, atau kendala dalam penggunaan perangkat digital. Ya tidak beda jauhlah dengan kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Tantangan lainnya  yang biasanya menunggu toko, sekarang "terpaksa" dilakukan dengan menggunakan di perangkat digital. Jika dulu terbiasa membuka toko dengan jam tertentu, sekarang "justru bisa" menjadi 24 jam.
"Pandemi Covid-19 ini juga memaksa kita semua melakukan hal ini dengan online. Padahal kita sudah sejak tiga tahun lalu menginisiasi Woman Connect, tapi nggak jalan-jalan," papar Ketua Kowani Bidang Ekonomi, Koperasi dan UKM Hadriani Uli T.I. Silalahi yang juga Ketua Panitia Kowani Fair Online 2020.
Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki saat membuka hajatan tahunan Kowani itu mengatakan berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan oleh sejumlah lembaga dan Kementerian-nya , wabah virus Corona ini memberikan dampak besar terhadap keberlangsungan UMKM.
Menurutnya, dampak virus Corona ini mengakibatkan 47 persen UMKM berhenti berusaha karena banyak UMKM yang  merugi dan gulung tikar di masa pandemi. Karenanya, ia mengapresiasi upaya Kowani yang berupaya kembali mengangkat pamor UMKM perempuan di Indonesia.
Semoga saja upaya yang dilakukan Kowani dengan mengangkat story telling sebagai upaya UMKM bangkit dari keterpurukan dapat menulari pelaku UMKM lainnya untuk melakukan hal serupa.
Kita berdoa bersama semoga badai Covid-19 segera berlalu dan geliat perekonomian Indonesia kembali bergairah.