Mohon tunggu...
neneng salbiah
neneng salbiah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada buku yang ingin kau baca, namun kau tak menemukannya, maka kaulah yang harus menulisnya!

Apa yang kamu lihat itu adalah berita. apa yang kamu rasakan itu adalah puisi dan apa yang kamu khayalkan itu adalah fiksi. saya berharap pembaca tidak menghakimi tulisan-tulisan yang ada di blog ini. karena saya penulis pemula. belum pandai dalam menata ide pokok cerita dalam sebuah paragraf yang sempurna. Seorang ibu rumah tangga yang sedang belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Surat yang Kutinggalkan

17 Februari 2024   19:29 Diperbarui: 17 Februari 2024   21:40 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cahaya itu sudah datang... cahaya yang sangat aku tunggu, cahaya yang mampu mengurai simpul yang kuikat mati sendiri. Membebaskanku dari belnggu hati yang berkepanjangan.

Cahaya yang begitu lembut, membimbingku untuk bangun dari tempat tidur, aku mengikutinya, hingga kulihat tubuhku sendiri yang berbaring lemah di atas belangkar, kepala tanpa rambut efek dari kemoterapi yang kujalani.

Apakah ini akhir dari semuanya? Tidak lagi aku rasakan sakit. Arsel.... Aku akan pergi ke alam kebabadian, aku kalah dalam perjuangan ini. Hati, jiwa dan ragaku kini begitu damai dalam dekapan cahaya yang membawaku terbang jauh menuju ruang dimensi yang berbeda, seiring dengan doa. "Semoga dikehidupan yang akan datang Tuhan tidak mempertemukan kita lagi."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun