Mohon tunggu...
Abraham Nelson Sitompul
Abraham Nelson Sitompul Mohon Tunggu... wiraswasta -

Hmm.. siapa saya? Cuman seseorang yang mencoba hidup dari internet sih..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pengaruh Penghentian Tiket Pesawat Murah di Pulau Bali

9 Januari 2015   07:14 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:30 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pulau Bali sebagai penyumbang devisa terbesar di sektor pariwisata perlu bersiap diri terhadap kebijakan pemerintah yang melarang pemberlakukan tiket pesawat murah di Indonesia. Persiapan yang saya maksudkan di sini bukan terkait dengan prediksi banyak kalangan yang mengatakan sektor pariwisata sektor pariwisata seluruh Indonesia akan terimbas, melainkan malah pulau ini akan menanggung beban berat untuk dapat menutupi penurunan income sektor pariwisata di wilayah lain.

Secara pribadi, saya malah berfikir, pulau Bali dan kemungkinan juga jogja dan Papua malah dapat menjadi penompang sektor pariwisata yang diprediksi lesu. Karena ketiga wilayah ini memiliki tingkat kunjungan warga asing yang cukup tinggi. Dan di luar negeri, kebijakan tiket pesawat murah masih tetap ada. Jadi, jika ketiga wilayah yang sering dikunjungi wisatawan asing ini semakin gencar melakukan promosi di luar negeri, diharapkan terjadi lonjakan peningkatan sehingga dapat menutupi penurunan kunjungan wisatawan domestik.

Pengelola hotel di wilayah Bali beserta sarana pendukung pariwisata yang ada, harus menciptakan inovasi dalam layanan sehingga tingkat kunjungan minimal bisa sama dengan tahun lalu. Bertahan saja sudah cukup baik. Asalkan jumlah wisatawan mancanegara dapat menutupi penurunan yang domestik. Jika hal ini terjadi, secara income bisa saja naik. Karena perbedaan kurs seolah menjadi "penutup celah" penurunan pendapatan yang biasanya diperoleh dari pengunjung domestik.

Jadi jika melihat pendapat di atas, yang perlu prihatin adalah pertumbuhan pariwisata di wilayah lain, yang selama ini lebih banyak dikunjungi oleh wisatawan domestik. Imbas terbesar ada di luar pulau jawa yang untuk mencapainya perlu sarana transportasi udara. Bagaimana nasib pariwisata di Ambon, Bangka, Belitung, Kalimantan dan Sulawesi yang biasanya mendapat kunjungan dari masyarakat domestik? Inilah yang perlu dipikirkan ulang. Untuk pulau Bali, Jogja dan Papua, semoga pendapat saya tentang "tulang punggung pariwisata" dapat benar-benar diandalkan.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun