Pagi hari seharusnya menjadi awal yang menyegarkan. Tetapi buatku tidak. Setiap pagi, aku seperti sedang memainkan aktor drama yang pemerannya tetap antara aku,alarm yang berbunyi sangat menyebalkan, niat bangun yang mulia dan kasur yang super duper posesif.
Alarm pertama berbunyi tepat jam 05.00. Volume keras. Suara semangat. Tetapi apa yang terjadi? Tanganku seakan-akan refleks menekan "snooze" dengan keahlian ninja yang telah lama tersembunyi. Lima menit kemudian, alarm kedua berbunyi. Kali ini mataku agak sedikit terbuka, lalu kembali menutup sambil berpikir "Ah, masih bisa tidur dua menit lagi kok." Dua menit kalau versi kasur ternyata satu jam di dunia nyata.
Pukul 06.15. Aku diabngunkan oleh cahaya matahari yang tepat menampar wajahku dengan lembut. Sedikit panik.Otak mulai loading pelan=pelan. "Aku kuliah jam berapa?" "Hari ini hari apa?" "Kenapa aku masih hidup?", ini adalah pertanyaan klasik yang berisik saat aku sadar dari tidur.
Sambil lari ke kamar mandi, aku disambut cermin yang tak kenal ampun. Rambut serasa habis disambar badai, muka yang sembab seperti habis kalah debat dengan batal. Tapi ya sudahlah. Aku tetap manusia, bukan anime atau artis korea yang bangun tidur langsung glowing.
Drama masih belum selesai. Saat sudah mau siap-siap, tiba-tiba sandal sebelah hilang, handuk jatuh di air dan charger hp yang tertancap di dinding kamar. Pagi hari bukan cuma soal bangun, tapi perjuangan level dewa melawan nasib gravitasi.
Lalu, aku baru sadar bahwa niat untuk bangun pagi saja tidak cukup. Alarm cuma alat, bukan penyelamat. Dan kasur? Dia seperti mantan posesif yang tidak mau di tinggal. Selalu menarik kembali meski kita ingin pergi. Kadang cinta itu bikin nyaman tapi bisa juga menjerumuskan. Terutama kalau bentuknya empuk dan selimut yang hangat.
Jadi, kalau kamu juga punya drama pagi seperti aku, kamu nggak sendirian. Kita semua adalah aktor dalam sinetron yang bernama "Bangun pagi: Mission Impossible".
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI