Mohon tunggu...
Neli Amelia
Neli Amelia Mohon Tunggu... Administrasi - Berkelana di mimpi-mimpi

Samarinda

Selanjutnya

Tutup

Financial

Stabilitas Sistem Keuangan dan Makropudensial

26 Juni 2019   00:12 Diperbarui: 26 Juni 2019   00:44 817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Kondisi stabilitas keuangan Indonesia sepanjang kuartal- I 2019 masih dalam kondisi terjaga, Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) melaporkan pada berita yang dimuat Kontan.co.id tertanggal 23 April 2019. Kesimpulan ini berdasarkan hasil pemantauan lembaga anggota KSSK yaitu Kementeriam Keuangan, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), terhadap perkembangan perekonomian, moneter,fiskal,pasar keuangan,lembaga jasa keuangan dan penjaminan simpanan.  KSSK terus memperkuat koordinasi kebijakan moneter, fiskal, makroprudensial, mikroprudensial, dan penjaminan simpanan untuk mempertahankan stabilitas ekonomi serta menjaga momentum pertumbuhan ekonomi. KSSK dijadwalkan kembali menyelenggarakan rapat berkala kembali pada bulan Juli 2019 mendatang. 

Stabilitas keuangan menjadi hal yang paling menarik untuk dibicarakan sejak krisis keuangan yang terjadi pada tingkat nasional maupun internasional beberapa tahun belakangan. Agar krisis itu tidak terulang kembali, berbagai upaya dilakukan oleh bank sentral yang merupakan pihak paling dominan dalam menjaga kestabilan sistem keuangan di Indonesia. Kelancaran sistem pembayaran akan berpengaruh langsung dan memegang peranan penting dalam menjaga stabilitas sistem keuangan. 

Definisi Stabilitas Sistem Keuangan

 Adapun beberapa pengertian stabilitas sistem keuangan yakni suatu keadaan atau situasi lingkungan ekonomi makro yang stabil, dimana terdapat ketahanan sistem keuangan terhadap suatu gejolak perekonomian yang tidak pasti sehingga aktivitas perekonomian dapat berjalan dengan lancar tanpa hambatan. Sedangkan menurut Asean Development Bank Institute (2014) belum ada ukuran yang pasti atau kesepakatan yang berlaku secara umum namun sudah banyak institusi dan peneliti yang mencoba mendefinisikannya berdasarkan pengalaman beberapa negara serta kajian-kajian terdahulu. Bank Indonesia (2016) menyatakan bahwa Stabilitas Sistem Keuangan adalah kondisi dimana mekanisme ekonomi dalam penetapan harga, alokasi dana dan pengelolaan risiko berfungsi secara baik dan mendukung pertumbuhan ekonomi.

Dapat dilihat bersama bahwa, Sistem keuangan sangat penting, karena apabila sistem keuangan tidak stabil maka akan menggangu kelancaran suatu kegiatan perekonomian baik antar pelaku di dalam negeri maupun di luar negeri. Maka dari itu, seperti yang penulis sampaikan diatas, stabilnya suatu sistem keuangan dapat menciptakan ketahanan yang baik sehingga suatu saat dapat terhindar dari segala risiko atau krisis. 

Mengapa Stabilitas Sistem Keuangan itu diperlukan? 

Sebagai bagian dari sistem perekonomian, sistem keuangan berfungsi mengalokasikan dana dari pihak yang mengalami surplus kepada yang mengalami defisit. Apabila sistem keuangan tidak stabil dan tidak berfungsi secara efisien, maka alokasi dana tidak akan berjalan dengan baik sehingga dapat menghambat pertumbuhan ekonomi.  Belajar dari krisis tahun 1997/1998 yang melanda perekonomian Indonesia, kita dapat melihat bahwa penting sekali dalam menjaga kestabilan sistem keuangan, krisis tersebut membuktikan bahwa stabilitas sistem keuangan merupakan aspek yang sangat penting dalam membentuk dan menjaga perekonomian yang berkelanjutan. Secara umum dapat dikatakan bahwa ketidakstabilan sistem keuangan dapat mengakibatkan timbulnya beberapa kondisi yang tidak menguntungkan, seperti:

- Transmisi kebijakan moneter tidak berfungsi secara normal sehingga kebijakan moneter menjadi tidak efektif. 

- Fungsi intermediasi tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya akibat alokasi dana yang tidak tepat sehingga menghambat pertumbuhan ekonomi.

- Ketidakpercayaan publik terhadap sistem keuangan yang umumnya akan diikuti dengan perilaku panik para investor untuk menarik dananya sehingga mendorong terjadinya kesulitan likuiditas. 

- Sangat tingginya biaya penyelamatan terhadap sistem keuangan apabila terjadi krisis yang bersifat sistemik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun