Mohon tunggu...
Negara Baru
Negara Baru Mohon Tunggu... Freelancer - Tentang Saya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Memberi Sudut Pandang Baru Negara Kita

Selanjutnya

Tutup

Politik

China Provokasi Turunkan Jokowi?

26 Juni 2020   13:39 Diperbarui: 27 Juni 2020   19:07 1037
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
demo. netralnews.com


Sore hari di 24 Juni 2020. Jalan Gatot Soebroto, tepatnya di depan gedung para wakil rakyat dipenuhi massa. Massa meneriakkan yel yel 'bakar PKI' dan 'Turun Jokowi'. Tak lama kemudian jalanan yang basah karena hujan menjadi saksi dibakarnya bendera palu arit khas organisasi terlarang yang pernah dipimpin Aidit. Muncul di benak pemerhati, apa gerangan yang terjadi? Mengapa ada aksi massa di tengah pandemi?

Massa ternyata terdiri dari Blok Islam yang tergabung dalam berbagai ormas yang memiliki kekhasan mengkritik pemerintah. Seperti Front Pembela Islam (FPI), PA 212, dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF). Aksi demo yang dilakukan bertajuk "Aksi Selamatkan NKRI & Pancasila Dari Komunisme", menuntut penarikan RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) dari Program Legislasi Nasional (Proglenas).

Sumber : Suara [ Teriak Turun Jokowi, Massa Aksi di Depan Gedung DPR Bakar Bendera PKI]

Ketidaksukaan Blok Islam 212 terhadap Pemerintahan Jokowi memang bukan barang baru di dunia perpolitikan Indonesia. Apalagi mereka memiliki pandangan bahwa kedekatan hubungan diplomasi pemerintahan Jokowi dengan China sebagai tanda Jokowi presiden yang pro China, dan erat hubungannya dengan komunisme. RUU HIP yang mereka demo dianggap sebagai jalan masuk bagi komunisme di Indonesia.

Di saat Presiden Jokowi ditekan oleh kelompok Islam tersebut, ternyata ada yang sedang berusaha memancing di air keruh. Bagaikan menyiram minyak ke dalam api, di hari yang sama dengan aksi demo, tiba-tiba pihak Pemerintah China menggelontorkan beberapa pernyataan dan wacana berbalutkan diplomasi politik dan ekonomi yang justru merugikan posisi Pemerintahan Jokowi di mata Blok Islam.

Pernyataan pertama adalah terkait investasi China ke Indonesia yang tetap tinggi meski kini dunia tengah berada dalam kondisi pandemi. Minister-Counsellor bidang Ekonomi dan Perdagangan Kedutaan Besar China, Wang Liping memuji-muji pemerintahan Jokowi. Ia mengakui semenjak Jokowi menjadi Presiden, nilai investasi China ke Indonesia tumbuh pesat. Bahkan kondisi pandemi hanya mengurangi 0,5 persen volume perdagangan bilateral antara China dan Indonesia untuk periode hingga April 2020 apabila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya. Nilai investasi China ke Indonesia pun bertumbuh 12 persen sepanjang kuartal pertama 2020.

Sumber : Jawa Pos [Tiongkok Akui Investasi ke RI Tumbuh Pesat Sejak Jokowi jadi Presiden]

Pernyataan kedua adalah terkait kemudahan TKA China memasuki dan bekerja di Indonesia alias memfasilitasi 'pertukaran personel' antara China dan Indonesia. Wang Liping menekankan pembahasan yang tengah terjadi antara Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi terkait fast lane atau 'jalur cepat' demi melancarkan kunjungan dua arah tenaga kerja kedua negara.

Padahal saat ini kedatangan personel atau TKA China menjadi polemik. Yakni soal masuknya 500 TKA China ke Konawe, Sulawesi Tenggara. Tercatat sudah ada 146 TKA China yang menginjakkan kakinya ke Sultra dan menjadi alasan adanya aksi demonstrasi mahasiswa berujung ricuh yang menolak kedatangan mereka.

Sumber : IDN Times [RI-Tiongkok Bahas Jalur Cepat Pertukaran Pekerja di Tengah Pandemik]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun