Mohon tunggu...
Desi Kurnia
Desi Kurnia Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Penerapan Kajian Intertekstual Novel "Ayat-ayat Cinta" dan "Surga yang Tak Dirindukan"

13 Januari 2018   20:53 Diperbarui: 13 Januari 2018   20:57 5546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Mei Rose

Seorang wanita keturunan Tionghoa, hidupnya penuh dengan penderitaan, tinggal dengan tantenya yang tidak menyayanginya. Hidup keras membuat karakternya juga keras, gigih, hingga ia sampai pada kehidupan yang mapan. Namun, keadaan mengubahnya, ketika ada laki-laki yang menipunya dan memaksanya menjadi orang tua tunggal.

Nadia, Adam, Putri

Ketiga anak yang sholeh dan sholehah yang berbakti kepada orang tuanya.

Orang tua Arini

Orang tua yang baik hati dan selalu mendampingi dan menyelesaikan masalah rumah tangga Arini.

Sudut padang

Sudut pandang dalam novel Ayat-Ayat Cinta memiliki kesamaan dengan sudut pandang yang digunakan dalam novel Surga Yang Tak Dirindukan, yaitu menggunakan sudut pandang "Aku" tokoh utama, sudut pandang persona ketiga "Dia" terbatas, "Dia" sebagai pengamat, dan Sudut pandang persona ketiga "Dia" dengan menyebut nama atau kata ganti ia, dia,dan mereka.

Latar

Latar dalam novel Ayat-Ayat Cinta sangat berbeda dengan novel Surga Yang Tak Dirindukan. Latar dalam kedua novel ini meliputi latar tempat dan latar waktu.

Latar  tempat

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun