Mohon tunggu...
Nimas Cindy M. A.
Nimas Cindy M. A. Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Ilmu Komunikasi UMY

Hello there! I hope you enjoy reading the posts on my blog

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Respon Khalayak Terhadap Sinetron Ikatan Cinta

7 Januari 2022   00:27 Diperbarui: 7 Januari 2022   00:33 1092
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sinetron Ikatan Cinta (Sumber: instagram @ikatancinta.mncp)

 

Sinetron Ikatan Cinta produksi MNC Pictures yang tayang perdana pada 19 Oktober 2020 di stasiun televisi swasta Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) akhir-akhir ini mendapat banyak perhatian dari masyarakat. 

Sinetron yang dibintangi oleh Amanda Manopo dan Arya Saloka ini berhasil menjadi sinetron dengan rating tertinggi.

 Sinetron ini mengisahkan tentang dua bersaudara, Andin dan Elsa, mencintai orang yang sama, yaitu Nino. 

Hingga suatu waktu Elsa memainkan skenario agar bisa merebut Nino dengan cara memfitnah Andin telah membunuh Roy dan membuat Andin dipenjara yang akhirnya bercerai dengan Nino. Setelah keluar dari penjara, Aldebaran diam-diam mendekati Andin untuk membalas dendam kematian sang adik. 

Dari kesalahpahaman inilah, Andin dan Aldebaran menikah dan tinggal bersama, tanpa disadari Al yang awalnya cuek, dingin, dan kaku menjadi luluh dengan Andin dan akhirnya menjadi saling mencintai.


Sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi, tidak bisa dipungkiri bahwa kehidupan masyarakat tidak lepas dari media massa. 

Di masa pandemi seperti sekarang ini, apalagi sejak berlaku kebiasaan "di rumah saja", orang-orang bingung mau melakukan apa untuk mengisi waktu luang dan akhirnya masyarakat mencari alternatif  hiburan di tengah kondisi pandemi yang belum usai. 

Meskipun sekarang ini televisi sudah tidak menjadi sarana hiburan yang utama, tetapi sebagian orang masih ada yang mengandalkan televisi untuk mendapatkan hiburan, khususnya ibu-ibu dan orang lanjut usia. 

Hiburan televisi di Indonesia masih didominasi oleh sinetron yang memiliki cerita tentang drama kisah cinta laki-laki dan perempuan yang memainkan emosi penontonnya seperti balas dendam, rebutan harta warisan, hadirnya orang ketiga dan lain sebagainya.

Televisi mampu memengaruhi para penonton untuk terus menonton program tayangannya dan setiap hal yang ditampilkan dalam media massa memberikan dampak yang berbeda-beda bagi penonton. 

Dijelaskan pada Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang penyiaran, (d) bahwa lembaga penyiaran merupakan media komuikasi massa yang mempunyai peran penting dalam kehidupan sosial, budaya, politik, dan ekonomi, memiliki kebebasan dan tanggung jawab dalam menjalankan fungsinya sebaagai media informasi, pendidikan, hiburan, serta control dan perekat sosial. 

(e) bahwa siaran yang dipancarkan dan diterima secara bersamaan, serentak, dan bebas, memiliki pengaruh yang besar dalam pembentukan pendapat, sikap, dan perilaku khalayak, maka penyelenggara penyiaran wajib bertanggung jawab dalam menjaga nilai moral, tata susila, budaya, kepribadian dan kesatuan bangsa yang berlandaskan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.

Media, secara langsung atau tidak langsung sering membius penonton oleh tayangan konflik-konflik yang dianggap seperti realitas sesungguhnya. Masyarakat atau orang-orang yang menggunakan media baik itu media digital maupun non digital disebut sebagai khalayak. 

Khalayak melibatkan pengertian manusia itu sendiri yang tidak sekadar dilihat dalam bentuk jumlah atau angka-angka, akan tetapi ada berbagai aspek seperti psikologi, sosial, politik, dan sebagainya yang setiap orang berbeda walau dalam satu kelompok/komunitas bahkan keluarga yang sama (Nasrullah, 2019).

Dalam pemaknaannya, khalayak ini dipengaruhi oleh pengalaman, kerangka referensi berdasar pendidikan, pengetahuan, dan latar budayanya. 

Penonton atau khalayak di sini dibagi menjadi dua, yaitu khalayak pasif dan khalayak aktif. Pandangan tentang khalayak pasif memahami bahwa masyarakat tidak berdaya dihadapan media, yang artinya mereka mudah dipengaruhi oleh arus yang dibawa oleh media. Sedangkan khalayak aktif memiliki keputusan secara aktif dan selektif tentang cara menggunakan media itu sendiri.

Khalayak pasif akan menerima mentah-mentah segala informasi yang disajikan media, mereka menyimpulkan sesuatu yang didapat tanpa mencari tahu terlebih dahulu makna di baliknya. Khalayak pasif seolah-olah dikonstruksi oleh media dan mengikuti (ideologi) dari politik film yang ditonton (Nasrullah, 2019). 

Mereka berisiko tinggi terprovokasi oleh media dan berdampak pada pemikiran mereka. Hal ini berkaitan dengan teori jarum hipodermik, peran media sangat kuat sehingga khalayak mengikuti apa yang dibawa media, berdampak pada masyarakat awam yang sangat mudah mempercayai media tanpa mencari tahu kebenaran yang disajikan media sesuai kebutuhannya. 

Media massa televisi di sini mempunyai kekuatan dominan untuk memengaruhi masyarakat modern hingga terkadang media mampu mengubah cara berpikir masyarakat.

Berdasarkan berita yang diperoleh dari liputan6.com dan kompas.com penggemar ikatan cinta di daerah Magelang menggelar syukuran atas rujuknya Al dan Andin yang sempat viral beberapa waktu lalu. 

Kejadian  ini menunjukkan bahwa media memiliki peran yang cukup besar dalam kehidupan masyarakat dan pengembangan budaya. 

Di sini ada suatu ikatan emosi dan realitas sosial yang membuat ibu-ibu akrab dan memiliki ketertarikan yang sama, sehingaa membentuk proses sosialisasi. 

Sinetron ikatan cinta memengaruhi masyarakat untuk masuk ke dalam alur cerita dan menciptakan sebuah budaya baru.

Teori jarum hipodemik di sini muncul sebagai akibat dari paparan media. Teori jarum hipodemik menciptakan efek yang bisa memengaruhi perilaku dan emosi masyarakat akibat paparan media massa, berasal dari kemampuan televisi untuk menyajikan tayangan yang tampak realistis dalam kehidupan sehari-hari. 

Jadi, media bisa mengubah cara berpikir masyarakat. Teori ini menunjukkan bahwa sebagai penonton, kita dimanipulasi oleh pembuat media itu sendiri, dan perilaku serta pemikiran kita mungkin dengan mudahnya diubah oleh pembuat media (Imran, 2012).

Fenomena lain contohnya adalah saat khalayak membawa peran di sinetron ke dunia nyata. Dikutip dari Tribunnews, Glenca Chysara yang memerankan tokoh Elsa di sinetron Ikatan Cinta menerima banjir hujatan dari netizen karena peran antagonisnya.

Selain banjir hate comment, Glenca juga diserang netizen yang menduga dirinya pansos pada Amanda Manopo. Khalayak pasif di sini dengan cuma-cuma mengkonsumsi apa yang ditayangkan media, mereka tidak bisa membedakan tayangan pada sinetron yang hanya acting dengan dunia nyata.

Di sisi lain ada khalayak yang secara selektif memilah informasi yang disajikan media sesuai dengan kebutuhannya yaitu khalayak aktif. Khalayak aktif cenderung kritis dan mampu mengontrol informasi dari media. Media hanya menawarkan informasi, tetapi keputusan ada pada khalayak. 

Informasi yang dipilih oleh khalayak aktif adalah informasi yang dapat memenuhi kebutuhan dan memberikan kepuasan. Khalayak aktif yang bosan dengan tayangan sinetron itu-itu saja, akan berpindah mencari media lain untuk memuaskan kebutuhannya.

Mengutip dari Unair News, Pakar Media Universitas Airlangga, Prof. Dra. Rachmah Ida M.Comms., Ph.D menjelaskan tentang khalayak atau penonton pada konteks media stidies, yang didefinisikan sebagai khalayak aktif, mereka menerjemahkan sendiri makna isi dari media/sinetron. Sehingga, hanya beberapa saja yang terpengaruh akibat menonton tayangan sinetron.

"Audience yang terpengaruh setelah menonton sinetron itu dapat disebabkan karena mereka merasa apa yang ditayangkan memiliki kesamaan dengan kehidupannya, tetapi kemungkinan jumlah audience yang dapat terpengaruh hanya sedikit sekali" (Prof Ida, 2021)

Oleh karena itu, harapannya media massa memproduksi program-program inovatif yang berkualitas serta bisa mengedukasi khalayak, karena media ini mempunyai kekuatan yang menjangkau banyak kalangan dan bisa memengaruhi khalayaknya.

Referensi

Damanik, Ursila Fazrin. 2021. "Pengaruh Tayangan Sinetron Ikatan Cinta Terhadap Minat Penonton pada Kalangan Ibu Rumah Tangga (Studi Kasus Ibu Rumah Tangga di Kelurahan Pangkalan Mansyur, Kecamatan Medan Johor). Skripsi. Medan: Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Imran, Hasyim Ali. 2012. Media Massa, Khalayak Media, The Audience Theory, Efek Isi Media dan Fenomena Diskursif . Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol. 16 No.1: 49-50

Khoiriyah, Siti Aimmatul. 2016. "Analisis Khalayak dalam Menonton Film Bollywood". Skripsi. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Melaisyah, Khansa. 2015. "Persepsi Khalayak Terhadap Sinetron Catatan Hati Seorang Istri(Survei Ibu Rumah Tangga RW 05 Perumahan Cimone Permai, Tangerang". Skripsi. Jakarta: Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Nasrullah, Rulli. 2019. Teori dan Riset Khalayak Media. Jakarta: Kencana PRENADAMEDIA Group

Rahma, Dita Aulia. 2021. Sinetron Ikatan Cinta Ramai Diperbincangkan, Begini Tanggapan Pakar Media UNAIR. UNAIR News

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun