Sebelum berjualan wingko babat, Kiki pernah bekerja sebagai tukang jahit dan Rohmad menjadi tukang pijat. Namun, mereka memilih untuk tidak melanjutkan pekerjaan tersebut karena susah untuk mengejar target. Setelah memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan menjadi tukang jahit, Kiki mencoba untuk berjualan serabi karena ia menganggap jualan serabi lebih menguntungkan daripada menjadi tukang jahit. Akan tetapi, pekerjaan itu tidak bertahan lama, karena serabi cepat busuk hanya bisa bertahan satu hari saja dan jika dagangan tidak habis, serabi itu tidak bisa dijual lagi besoknya. Hingga akhirnya mereka sepakat mengambil keputusan untuk berjualan wingko babat saja yang bisa bertahan kurang lebih seminggu pada suhu ruangan.
Sebagai seorang pedagang, mereka menjelaskan pendapatannya yang tidak menentu, terlebih di masa pandemi seperti sekarang ini. Namun, mereka tetap semangat dan berharap dagangannya ramai kembali.
"Ga tentu habis, apalagi PPKM, tapi sering habisnya. Kalo PPKM mah gausah di bilangin pendapatannya berapa ya, soalnya minim banget. Kalo misalkan biasanya bawa 100 pcs, kalo PPKM bisa dibeli 20pcs aja udah bagus. Tapi ini udah mulai bagus lagi." Kata Kiki.