Kita dapat mengurangi kemungkinan terinfeksi virus corona dan penyebaran COVID-19 dengan melakukan beberapa tindakan pencegahan sederhana seperti :
- Cuci tangan secara teratur dan menyeluruh dengan sabun dan air. Mengapa? mencuci tangan dengan sabun dan air dapat membunuh virus yang mungkin ada di tangan kita, termasuk virus corona. Ketika diamati di bawah mikroskop, virus corona dibalut dengan menara runcing atau dikenal secara luas memiliki mahkota. Di bawah mahkota ada lapisan luar virus yang terdiri dari lipid (lemak) yang melindunginya dari air. Seperti saat kita mencuci piring yang penuh dengan lemak, ketika kita hanya menggunakan air untuk mencucinya, tentunya piring tersebut masih ada lemak yang menempel, tetapi saat kita gunakan sabun, lemak tersebut dapat dihilangkan dan tentunya piring jadi lebih bersih. Â Sama halnya dengan ketika kita mencuci tangan dengan sabun, lemak pada virus tersebut akan terpecah-pecah dan tentunya akan membunuh virus, kemudian air mengalir akan membilas sisa-sisa pecahan virus tersebut.
- Social distancing (jaga jarak) setidaknya 1 meter (3 kaki) dengan orang lain. Mengapa? Ketika seseorang batuk, bersin, atau berbicara, mereka mengeluarkan droplet dari hidung atau mulut yang mungkin mengandung virus. Jika kita terlalu dekat, kita dapat menghirup droplet tersebut dan bisa tertular penyakit COVID-19.
- Hindari pergi ke tempat-tempat ramai. Mengapa? Saat kita berada di keramaian, mungkin saja kita melakukan kontak dengan seseorang yang terinfeksi virus corona. Tentunya dengan kondisi seperti ini, sebaiknya hindari keramaian seperti pasar, stasiun, maupun mall.Â
- Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut. Mengapa? Karena tangan sering menyentuh banyak permukaan seperti meja, kursi, pintu, tangga, lift, dll. Hal ini yang  menyebabkan pintu masuk bagi virus corona ke dalam tubuh. Tangan dapat memindahkan virus ke mata, hidung, atau mulut.Â
- Tetap di rumah aja dan mengisolasi diri sendiri ketika ada gejala kecil seperti batuk, sakit kepala, demam ringan, sampai kita benar-benar pulih.
- Jika mengalami demam, batuk, dan sulit bernapas, segera minta bantuan medis, jika memungkinkan, telepon terlebih dahulu dan ikuti arahan otoritas kesehatan setempat. Mengapa? Otoritas nasional dan lokal akan memberikan informasi terbaru tentang situasi di daerah kita. Menelepon terlebih dahulu akan memungkinkan penyedia layanan kesehatan untuk mengarahkan ke fasilitas kesehatan yang tepat. Ini juga akan melindungi dan membantu dalam pencegahan penyebaran virus dan infeksi lainnya.
Nutrisi yang dianjurkan selama pandemi COVID-19
Selama pandemi COVID-19 ini, penting bagi kita untuk memperhatikan asupan dalam tubuh agar mengurangi risiko terinfeksi virus corona. WHO memberikan beberapa anjuran nutrisi yang bisa kita konsumsi selama pandemi COVID-19 ini. Nutrisi yang baik sangat penting sebelum dan setelah infeksi virus, meskipun sampai saat ini belum ada laporan terkait makanan atau suplemen yang dapat mencegah infeksi COVID-19 ini.Â
Tentunya menjaga pola makan yang sehat adalah bagian penting untuk mendukung sistem kekebalan tubuh. Orang yang mengkonsumsi makanan seimbang cenderung lebih sehat dengan sistem kekebalan yang lebih kuat dan memiliki risikoyang rendah terhadap penyakit kronis maupun penyakit menular lainnya. Sistem kekebalan tubuh bisa bekerja lebih optimal salah satunya dengan asupan makanan yang bergizi. Berikut penjelasannya :
Konsumsi makanan segar setiap hari seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian (misalnya jagung, gandum, beras merah), kentang, ubi, talas atau singkong dan makanan yang berasal dari hewan (misalnya daging, ikan, telur, dan susu)
Pilihlah sayuran mentah dan buah segar daripada makanan yang mengandung banyak gula, lemak, atau garam.
Jangan terlalu lama memasak sayuran karena hal ini dapat menyebabkan hilangnya vitamin penting yang ada di sayuran
Minumlah air yang cukup setiap hari, air sangat penting bagi kehidupan karena berperan mengangkut nutrisi dan komponen lainnya dalam darah, mengatur suhu tubuh, serta mengeluarkan sampah dalam tubuh
Minumlah air sebanyak 8-10 gelas setiap hari
Konsumsi lemak dan minyak dalam jumlah sedang. Konsumsi lebih banyak lemak tak jenuh (lemak yang mengandung 1 atau lebih ikatan ganda pada strukturnya) daripada lemak jenuh (lemak yang tidak mengandung ikatan rangkap pada strukturnya). Lemak tak jenuh bisa ditemukan pada ikan, alpukat, kacang-kacangan, minyak zaitun, kedelai, minyak bunga matahari, dan jagung, sedangkan lemak jenuh bisa ditemukan dalam daging berlemak, mentega, minyak kelapa, krim, dan keju. Diet semacam ini dapat mendukung sistem kekebalan tubuh dan membantu mengurangi peradangan.
Pilih daging yang rendah lemak seperti ikan dan unggas