Oh iya, sebentar lagi Natal. Sayangnya, lagi-lagi tahun ini aku dan keluarga kecilku belum bisa pulang. Anak mantumu belakangan sibuk dengan tugas luar kota dari kantornya. Terdengar fancy ya, Ma. Nyatanya pekerjaannya sungguh berat. Dia harus bergumul dengan alat berat, ketinggian dan lembur tiap hari. Kemarin saja dia kena luka bakar di dadanya saat sedang memperbaiki mesin.Â
Padahal aku kepengin sekali pulang agar bisa mengirup aroma kue kering dan mencicipi masakan buatan mama.Â
Lalu bersimpuh maaf di kakimu.Â
Maaf lagi kalau ternyata hadiah Natal yang bisa aku berikan masih berupa surat seperti dulu. Jangan dibuang lagi ya, Ma. Doakan tahun depan hadiahnya bisa sesuai impian mama.
Jangan marah kelamaan juga, Ma. Si kakak dan adek sudah kangen dengar suara omanya.
Salam sayang selalu dari anak bungsumu ini.
Love,
Ana