Mohon tunggu...
Nazmi Syahida
Nazmi Syahida Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Learning to love the process

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Komunikasi Menentukan Arah Opini Publik

10 Januari 2020   11:29 Diperbarui: 10 Januari 2020   11:40 2623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap media juga tidak sembarang menampung kritik dan saran jika penulis dari opini tersebut tidak menyertakan identitas yang sebenarnya. Meskipun pada dasarnya tanggung jawab opini akan diserahkan kepada penulis. Tetapi, ada sebagian media juga yang tidak asal menampung opini, jika opini tersebut mengandung hal-hal diluar etika atau mengandung unsur-unsur lainnya yang tidak seharusnya dimuat.

Bagi khalayak yang tidak mempunyai tempat untuk mencurahkan gagasannya, kini di era yang kian modern, hampir seluruh media bisa memuat opini orang-orang. Meskipun ada proses yang tidak sebentar dalam pemuatan tulisannya.

Peran pers dalam menentukan dan membentuk opini publik cukup kuat, karena pers yang memang tempat penyampaian segala informasi menyangkut data dan fakta. Komunikasi yang efektif juga telah terbentuk.

Selain itu, pers juga bisa membuat orang-orang mempunyai persepsi yang akurat, karena pada dasarnya dilengkapi data yang memuat fakta. Khalayak tidak akan khawatir bahwa informasi yang disampaikan adalah hoaks. Tetapi, pembaca juga sangat disarankan untuk melihat media apa yang sedang dibaca, media yang memang sudah terpecaya kelembagaannya.

Dampak Positif 

Komunikasi menentukan arah opini publik, tentu dari segala pengaruh komunikasi mempunyai dampak yang baik atau positif. Diantaranya:

  1. Menerima persepsi sehingga, dalam pikiran memiliki sudut pandang yang lain, tidak berpikir dari satu sudut pandang saja. Hal tersebut membentuk pemikiran kritis dan rasionalisasi yang baik
  2. Dalam komunikasi yang mengarah opini bisa saling tukar informasi dan pemikiran. Menghargai dan menerima pendapat orang lain.
  3. Jika opini yang terarah tersebut menuju jalan yang baik, maka opini tersebut membantu pemikiran seorang individu yang awalnya buruk menjadi lebih baik
  4. Semua orang berhak mengeluarkan opini, di negara yang demokrasi ini semua orang tidak dilarang dalam mengemukakan pendapatnya
  5. Perubahan sikap yang baik. Maksudnya, setelah mendengarkan opini seseorang maka akan timbul perubahan yang tanpa disadari hal tersebut dikarenakan setelah membaca opini seseorang
  6. Tidak sembarang memutuskan pemikiran tetapi, adanya analisa yang kuat sehingga mencari tahu informasi yang lain, sehingga tidak dengan mudah menerima opini orang yang mungkin memprovokasi.


Dampak Negatif 

  1. Komunikasi yang mengarah ke hal negatif bisa menjadi provokasi yang bahaya, sehingga menimbulkan hal-hal yang baik menjadi tenggelam
  2. Munculnya spiral of silence theory yang membuat kaum minoritas memilih untuk diam dibanding mengemukakan pendapatnya, karena kekhawatiran yang dirasakan oleh individu tersebut. Hal itu tidak dipungkuri terjadi, dikarenakan kaum mayoritas yang berkuasa atas gagasan yang dimiliki sehingga membungkam pernyataan dari segi sudut pandang lain
  3. Menuai pro dan kontra yang berlebihan, lebih parah bisa saja saling memaki antar warganet dalam media sosial
  4. Kasus bullying yang kerap menimpa sederet artis hingga menimbulkan kasus bunuh diri, sehingga menjadi evaluasi diri dalam beropini harus sangat dijaga. Tidak menimbulkan rasa sakit hati kepada yang membaca opini kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun