Mohon tunggu...
Muhammad Nashir
Muhammad Nashir Mohon Tunggu... -

Si Tukang Static Mech

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Betapa Adilnya Khalifah Umar bin Khathab

6 September 2012   01:39 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:52 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona


Diriwayatkan bahwa salah seorang anak dari Amru bin Ash -Radhiyallahu'anhu- pernah berlomba dengan seorang laki-laki dari bangsa Qibthi kristen dari Mesir. Ternyata laki-laki Qibthi tersebut berhasil mengalahkan anak dari pemimpin negeri Mesir itu, Amru bin Ash -Radhiyallu'anhu-.
Kemudian anak Amru tersebut mengangkat tangannya lalu memukul si laki-laki Qibthi sembari berkata, "Berani-beraninya kamu mengalahkanku, padahal aku adalah anak dari dua orang mulia?"
Kemudian lelaki Qibthi tersebut pergi menemui Amirul Mukminin, Umar bin Khathab -Radhiyallhu'anhu- untuk mengadukan perlakuan anak Amru bin Ash -Radhiyallahu'anhu- kepadanya. Demi mendengar pengaduan laki-laki itu, dengan segera Al Faruq mengirim surat kilat kepada pemimpin Mesir, Amru bin Ash -Radhiyallahu'anhu- untuk langsung datang menghadap beliau dengan mengajak anaknya.
Kemudian tibalah Amru bin Ash -Radhiyallahu'anhu- bersama anaknya di hadapan Umar bin Khatab -Radhiyallahu'anhu- , lalu dimulailah persidangan. Al Faruq -Radhiyallahu'anhu- berkata kepada laki-laki Qibthi, "Ambillah tongkat ini dan pukullah si anak dari dua orang mulia itu." Lalu laki-laki Qibthi itu mengangkat tongkat tersebut dan memukul anak pemimpin Mesir.

Setelah itu Al Faruq -Radhiyallahu'anhu- berkata kepadanya, "Pukul juga kepala si Amru.-Radhiyallahu'anhu- " Maka si Qibthi menjawab, "Saya hanya memukul orang yang telah memukulku." Al Faruq -Radhiyallahu'anhu- menimpali, "Pukul juga kepala si Amru -Radhiyallahu'anhu- , karena anaknya berani memukulmu hanya karena kekuasaan bapaknya."
Kemudian Umar Al Faruq -Radhiyallahu'anhu- menghadap ke arah Amru -Radhiyallahu'anhu- dan mengucapkan kepadanya satu kalimat yang dicatat oleh sejarah dengan pertanyaan yang diberkahi, "Wahai Amru -Radhiyallahu'anhu- , sejak kapan kamu memperbudak manusia, padahal ibu-ibu mereka telah melahirkan mereka dalam keadaan merdeka.?"




Maraji' : Ats-Tsalaatsuna Al Mubasysyaruuna bil Jannah (30 Sahabat Nabi yang Dujamin Surga) -Dr.Musthafa Murad-
http://muhammad-nashir.blogspot.com/2012/01/betapa-adilnya-khalifah-umar-bin.html

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun