Teks resensi fiksi
Buku ini berjudul "Imama Al Hafiz". Buku ini ditulis oleh Tri Lyagustina. Cetakan pertama pada buku ini pada Juni 2023. Diterbitkan oleh cloudbooks publishing.
Buku ini berjenis buku fiksi. Dengan nomor ISBN 978-623-5266-41-1. Buku ini memiliki jumlah halaman 290 halaman  dengan ukuran 13x19 cm. Jenis kertas yang digunakan pada buku ini adalah bookpaper.
Buku ini terinspirasi dari "Kisah pemuda yang membakar jarinya sendiri". Pada buku imama Al Hafiz ini Tri Lyagustina ingin menceritakan tentang kisah seorang pemuda yang membakar jarinya sendiri di sebuah hutan untuk menghindari godaan setan.
Pada buku ini juga dijelaskan cerita seorang siswi berhijab yang tengah berkemah di hutan. Suatu ketika ia mendapat kejutan dari temannya. Yaitu, temannya ini mengungkapkan perasaan kepada siswi tersebut di depan teman-teman sekelasnya.
Karena saking terkejutnya dan takut untuk melanggar aturan Allah siswi tersebut melarikan diri ke tengah hutan. Dan setelah sekian lama akhirnya siswi tersebut merasa kelelahan dan beristirahat. Sesaat istirahat ternyata cuaca tidak mendukung seperti akan terjadi hujan.
Lalu siswi tersebut memutuskan untuk kembali ke perkemahan. Akan tetapi sesampainya Ia di perkemahan, orang-orang di sana sudah kembali ke sekolah.
Dan karena hari sudah mulai gelap siswi tersebut memutuskan untuk segera keluar dari hutan tersebut. Setelah lama berjalan, ia menemukan sebuah rumah untuk tempat tinggal sementara hingga esok hari. Dan siswi ini mengetuk rumah tersebut akan tetapi tidak ada sautan dari dalam.
Mendengar ada suara ketukan pintu dari luar seorang pemuda tertarik untuk melihat keluar rumahnya. Betapa terkejutnya iya melihat di depan pintunya ada seorang siswi dengan pakaian lusuh dan tidak beraturan. Lalu Pemuda  membukakan pintu untuk siswi berjilbab tersebut.
Karena waktu sudah larut malam dengan pakaian yang sudah lusuh Pemuda tersebut mengizinkan  siswi berhijab iti untuk masuk ke rumahnya. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan Pemuda tersebut menyuruh siswa untuk tidur di kamarnya Sedangkan Ia tidur di luar.
Setelah memastikan siswi berhijab tertidur pulas, Pemuda tersebut melaksanakan salat malam sepanjang siswi tersebut tidur. Dikarenakan godaan dari setan, Pemuda tersebut lebih memilih membakar tangannya dibandingkan harus mengikuti godaan dari setan itu.