Mohon tunggu...
Nayla Riztha
Nayla Riztha Mohon Tunggu... Pelajar

Naylaaa Rizthaaa

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kurus Instan, Risiko Permanen : Waspada Diet Ekstream Remaja!

23 April 2025   22:09 Diperbarui: 23 April 2025   22:09 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah dengar nggak sih diet cacing pita demi kurus instan? Atau nekat tahan lapar ekstrem demi angka timbangan idaman? Kalangan remaja ternyata rentan terjebak dalam praktik diet ekstrem yang berbahaya ini. Yuk, kita kulik lebih dalam apa sebenarnya diet ekstrem itu dan mengapa godaannya begitu kuat di kalangan anak muda!

Ada yang tau ngga sih apa itu diet ekstream ? 

Diet ekstrem adalah pola makan yang dilakukan dengan cara membatasi asupan kalori secara drastis atau hanya mengonsumsi jenis makanan tertentu dalam waktu tertentu, dengan tujuan utama untuk menurunkan berat badan dengan cepat. Diet ini biasanya tidak seimbang secara nutrisi dan bisa berisiko bagi kesehatan apabila dilakukan tanpa pengawasan dari tenaga medis atau ahli gizi. Diet ini banyak sekali diikuti oleh kalangan remaja, nah berikut ini ada beberapa contoh jenis diet ekstream yang sering sekali diikuti oleh remaja :

  • Diet Cacing Pita

Kedengarannya gila, tapi diet cacing pita ternyata populer di kalangan remaja, terutama di Amerika dan Meksiko. Caranya ekstrem: menelan telur cacing pita! Biarkan menetas dan 'melahap' makanan di usus. Setelah kurus, baru deh dikeluarkan pakai obat cacing. Tapi ingat! Diet ini bisa bikin infeksi cacing pita parah. Awalnya mungkin mudah diobati, tapi kalau sampai nyebar ke organ lain, dampaknya serius! Bisa ganggu pencernaan, fungsi organ, bahkan sampai otak dan saraf pusat (meningitis, hidrosefalus). Parahnya lagi, infeksi yang dibiarkan bisa berujung pada kematian!

  • Diet Mayo

Katanya sih, diet Mayo fokusnya makan sayur dan buah sepuasnya, tapi HARUS banget batasin garam dan karbohidrat. Eits, jangan ketipu! Berat badan memang bisa turun, tapi itu bukan karena lemak kebakar, melainkan cuma cairan tubuh yang kebuang gara-gara kurang garam. Alhasil? Siap-siap dehidrasi, badan lemes kayak nggak ada tenaga, dan otak jadi susah diajak mikir alias sulit konsentrasi!

  • Diet GM (General Motors)

Diet GM, yang diklaim menurunkan berat badan hingga 6,5 kg seminggu dan awalnya dirancang untuk karyawan General Motors di Amerika Serikat pada tahun 1980-an, populer karena janjinya yang instan. Namun, program diet yang konon telah melalui pengujian di Johns Hopkins Research Center ini kemudian beredar luas di kalangan masyarakat umum. Pada dasarnya, cara kerja diet GM adalah menurunkan berat badan dengan mengurangi jumlah kalori dari makanan dan minuman yang dikonsumsi. Tetapi, para ahli kesehatan tidak menganjurkannya karena bersifat sangat ketat dan berisiko menyebabkan penurunan berat badan tidak sehat. Efek sampingnya meliputi lemas, mudah lelah, kulit kering, rambut rontok, dan efek yo-yo (berat badan naik kembali setelah diet selesai).

  • Diet 500 Kalori

Pernah dengar diet 500 kalori? Ini bukan diet biasa, tapi level ekstrem dari diet rendah kalori (VLDC)! Bayangin, kamu cuma boleh makan maksimal 800 kalori sehari, bahkan ada yang cuma 500! Katanya sih, ampuh buat yang udah kelebihan berat badan banget dan mentok nyobain diet lain. Eh, tapi tunggu dulu! Diet super ketat gini nggak boleh sembarangan lho. Memang sih, sebelum operasi bariatrik atau laparoskopi, diet ini kadang dibutuhin buat ngurangin lemak biar operasinya lancar. Tapi, itu pun atas resep dokter! Nah, buat kamu yang cuma pengen nurunin berat badan biasa, JANGAN COBA-COBA diet 500 kalori tanpa konsultasi dokter! Bukannya langsing, yang ada malah tubuhmu kekurangan gizi penting, otot menciut, metabolisme ngaco, dan segudang masalah kesehatan lainnya siap menyerang! Ingat, diet ekstrem bukan solusi, tapi justru bom waktu buat kesehatanmu!

Kenapa sih remaja suka banget diet ? 

Remaja diketahui merupakan salah satu kelompok yang aktif dalam gerakan diet. Beberapa remaja melakukan diet karena merasa harus memperhatikan kesehatannya, namun Sarafino (1998) mengatakan bahwa tak sedikit remaja melakukan diet agar terlihat ideal dan diterima baik di kalangan masyarakat, sayangnya terkadang remaja melakukan kesalahan ketika berdiet. Salah satu kesalahan yang sering dilakukan dengan menerapkan Diet ekstrem.

Banyak faktor yang menjadi alasan remaja. Seperti faktor individu, keluarga, dan lingkungan terhadap perilaku diet pada remaja. Namun faktor yang sering terjadi adalah ketidakpuasan pada bentuk tubuh dan motivasi menjadi lebih kurus (Findlay, 2004). Prima dan Endah (2013) mengemukakan bahwa remaja melakukan diet untuk meningkatkan rasa percaya diri ketika sedang bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Mereka merasa dengan menjaga berat badan dan bentuk badan akan dapat mempengaruhi penampilan serta dapat meningkatkan rasa percaya dirinya (Safitri et al., 2020)

Apasih dampak dari diet ekstream buat kesehatan fisik dan mental ? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun