Mohon tunggu...
NAYLA PUTRI LESTARI
NAYLA PUTRI LESTARI Mohon Tunggu... 43225110004 (Universitas Mercu Buana)

43225110004 - S1 Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB - Dosen pengampu Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Diskursus 5 Tokoh Pentingnya Berpikir Positif Tentang Kehidupan

13 Oktober 2025   11:56 Diperbarui: 13 Oktober 2025   11:56 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://docs.google.com/presentation/d/1NxTkQ7qrotV6blxt13-KTEe_OJpyE1B_/edit?usp=sharing&ouid=100149006473150013732&rtpof=true&sd=true

https://docs.google.com/presentation/d/1NxTkQ7qrotV6blxt13-KTEe_OJpyE1B_/edit?usp=sharing&ouid=100149006473150013732&rtpof=true&sd=true
https://docs.google.com/presentation/d/1NxTkQ7qrotV6blxt13-KTEe_OJpyE1B_/edit?usp=sharing&ouid=100149006473150013732&rtpof=true&sd=true
Metode Latihan [Askesis]: Memisahkan Dua Hal antara Fortuna dan Virtue


Konsep askesis, yang berasal dari bahasa Yunani: áskēsis, yang berarti “latihan” atau “disiplin diri”. Askeses adalah metode latihan rohani dan mental yang digunakan oleh para filsuf Stoik untuk mencapai kebijaksanaan dan ketenangan batin.

Tujuan dari askesis adalah untuk melatih pikiran agar tetap tenang, rasional, dan bijak dalam menghadapi segala situasi hidup. Marcus Aurelius, sebagai seorang kaisar, mengimplementasikan askesis dalam kehidupan sehari-harinya untuk menjaga ketenangan batin meskipun harus menghadapi tekanan besar, perang, dan tanggung jawab yang berat.

Kutipan dari Marcus Aurelius:
“The mind must stand straight, not be held straight by others.”
(Pikiran harus berdiri tegak sendiri, bukan disanggah oleh hal-hal dari luar.)

https://docs.google.com/presentation/d/1NxTkQ7qrotV6blxt13-KTEe_OJpyE1B_/edit?usp=sharing&ouid=100149006473150013732&rtpof=true&sd=true
https://docs.google.com/presentation/d/1NxTkQ7qrotV6blxt13-KTEe_OJpyE1B_/edit?usp=sharing&ouid=100149006473150013732&rtpof=true&sd=true
Memisahkan Dua Hal: Fortuna dan Virtue

1. Fortuna (Nasib / Hal-hal yang tidak dapat kita kendalikan):
Fortuna mencakup segala sesuatu yang datang dari luar diri kita, seperti cuaca, penyakit, kematian, pendapat orang lain, posisi sosial, atau keberuntungan. Fortuna bersifat tidak pasti dan tidak dapat dikendalikan. Stoik mengajarkan kita untuk menerima hal-hal ini dengan tenang (acceptance), karena melawan atau menentang takdir hanya akan menambah penderitaan.

2. Virtue (Kebajikan / Hal-hal yang dapat kita kendalikan):
Virtue mencakup segala hal yang berasal dari dalam diri kita sendiri, seperti pikiran, sikap, pilihan moral, reaksi, dan tindakan. Virtue adalah inti dari kebahagiaan sejati. Marcus Aurelius menulis:
“You have power over your mind – not outside events.”
(Kamu memiliki kekuasaan atas pikiranmu – bukan atas peristiwa di luar dirimu.)

https://docs.google.com/presentation/d/1NxTkQ7qrotV6blxt13-KTEe_OJpyE1B_/edit?usp=sharing&ouid=100149006473150013732&rtpof=true&sd=true
https://docs.google.com/presentation/d/1NxTkQ7qrotV6blxt13-KTEe_OJpyE1B_/edit?usp=sharing&ouid=100149006473150013732&rtpof=true&sd=true
Contoh Kasus: Penerapan dalam Kehidupan

Penerapan Askesis:
1.Fortuna: Keputusan pimpinan, opini orang lain, dan hasil akhir promosi adalah hal yang berada di luar kendali kita. Ini mencerminkan Fortuna, yaitu faktor eksternal yang tidak bisa kita ubah.
2.Virtue: Sikap profesional, kerja keras, kejujuran, dan ketekunan adalah hal yang sepenuhnya berada dalam kendali kita. Ini adalah Virtue, yaitu kebajikan yang dapat kita kendalikan dan merupakan inti dari kebahagiaan sejati.

Kutipan dari Marcus Aurelius:

“Waste no more time arguing what a good man should be. Be one.”
(Jangan buang waktu berdebat tentang seperti apa orang baik itu. Jadilah orang baik.)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun