Transformasi Mahasiswa Pasca Pandemi Menuju Era Society 5.0: Berkembang atau Tumbang?

Mahasiswa pasca pandemi menuju era society 5.0 akan berkembang atau tumbang?

Aktivitas sosial masyarakat mulai normal setelah pandemi. Pandemi Covid-19 membuat banyak modifikasi pada aktivitas masyarakat dimana segala sesuatu ditodong bersifat non fisik dan mengoptimalkan semua jaringan atau koneksi internet. Teknologi yang dilahirkan manusia semakin berkembang, salah satunya adalah Society 5.0. Konsep society 5.0 memungkinkan pemanfaatan ilmu pengetahuan modern untuk kepentingan manusia supaya manusia dapat hidup dengan nyaman. Konsep Society 5.0 adalah penyempurnaan dari konsep Society sebelumnya. Di era society 5.0, manusia menjadi komponen primer dalam mendatangkan nilai baru melalui teknologi dalam mengurangi ketegangan antar manusia di masa depan.

Mahasiswa memiliki tugas yang sangat penting dalam menghadapi pendidikan pada era society 5.0, dimana mahasiswa diminta untuk berfikir kritis, kreatif, serta bisa memunculkan ide-ide atau perubahan baru di tengah masyarakat yang dipertontonkan teknologi digital. Dengan lahirnya era society 5.0 ini memberi dampak yang sangat  besar terhadap dunia pendidikan. Tantangan yang dihadapi pun sangat sulit, maka dari itu mahasiswa harus bijak dalam memanfaatkan teknologi digital pada masa kini demi kesuksesan dunia pendidikan.

Ada beberapa tugas yang harus dilakukan sebagai seorang mahasiswa dalam mengahadapi era society 5.0 antara lain sebagai berikut.

• Agent of Change (Agen perubahan), mahasiswa sebagai agen perubahan tidak hanya menjadi penggagas perubahan, tetapi juga harus menjadi pelaku dari perubahan tersebut. Mahasiswa sebagai Agent of Change ialah orang-orang yang bertindak sebagai pemicu terjadinya perubahan yang akibatnya bisa menimbulkan positif atau bahkan negatif. Dengan demikian peran mahasiswa dalam menyambut era society 5.0 ialah sebagai agen perubahan yang mana mahasiswa harus bisa membawa perubahan ini ke ranah yang lebih baik.

• Social Control (Kontrol Sosial), mahasiswa harus melakukan kontrol terhadap hal-hal yang bertolak belakang dengan nilai keadilan baik di perguruan tinggi maupun di masyarakat. Ketika pemerintah membuat kebijakanyang bertentangan dengan cita-cita dan nilai luhur bangsa, maka sebagai mahasiswa mempunyai kewajiban penting untuk memperbaiki kebijakan tersebut agarselaras dengan cita-cita dan nilai luhur bangsa. Dengan demikian, mahasiswa harus peka dan peduli terhadap hal sekitar yang di rasa tidak sejalan atau bertentangan dengan cita-cita dan nilai-nilai bangsa.

• Iron Stock (Generasi Penerus yang Tangguh), mahasiswa diharapkan mampu menjadi pribadi yang tangguh, cakap, inovatif, serta memiliki akhlak mulia. Mahasiswa juga diharapkan menjadi manusia tangguh dalam menghadapi berbagai masalah pendidikan dan tantangan di era society 5.0. Dengan demikian, mahasiswa mampu menjadi generasi tangguh menggantikan generasi-generasi sebelumnya dan menimbulkan berbagai inovasi baru untuk menunjang dunia pendidikan di tengah-tengah kemajuan zaman.

• Moral Force (Suri Tauladan), mahasiswa harus memiliki kecerdasan intelektual, dan juga memiliki nilai moral yang dapat dijadikan contoh oleh orang lain. Dengan demikian, mahasiswa sebagai moral force harus memiliki moral yang baik dan positif sebab mahasiswa adalah orang yang berpendidikan sekaligus sebagai objek di masyarakat yang di tiru atau dijadikan panutan oleh khalayak umum.

SOURCES :

• Damayanti Maulida Ervina., dkk. (2023). Peran Mahasiswa dalam Menghadapi Pendidikan di Era Society 5.0. 1(1), 113-117
• Lukita Chandra., dkk. (2022). Peningkatan Kapasitas Mahasiswa dalam Menghadapi Peluang dan Tantangan di Era Transformasi Digital Society 5.0, Jurnal Abdi Insani, 9(3), 956.
• Hijran Muhammad., dkk. (2022). Peran Mahasiswa Sebagai Generasi Muda dalam menghadapi Era Society 5.0, Jurnal Kewarganegaraan, 6(4), 6765.

Nama : Nayla Putri Azzahra

NIM : 202310230311276