Mohon tunggu...
Nayla Angelia
Nayla Angelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Siswa/mahasiswa

hii!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pudarnya Nilai Kesopanan pada Anak di Era Globalisasi

26 September 2023   20:40 Diperbarui: 26 September 2023   21:13 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menurut Max Weber nilai kesopanan adalah bagian dari adanya bentuk nilai-nilai kultural dalam masyarakat yang biasanya berhubungan dengan aspek-etika. Nilai kesopanan berkaitan dengan penghargaan, hormat, dan adab dalam berinteraksi dengan orang lain. Singkatnya gagasan ini menjelaskan bahwa nilai kesopanan adalah nilai yang berhubungan dengan etika dan adab ketika berinteraksi dengan orang lain.

Masuknya arus globalisasi ke Indonesia menyebabkan terjadinya perubahan dalam beberapa hal. Salah satunya perubahan alat komunikasi dan penyebaran berita. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat mayoritas anak di atas usia 5 tahun telah menggunakan media sosial. Persentase penggunaan media sosial pada anak mencapai 88,99%. Kebanyakan dari anak-anak sudah menggunakan aplikasi Instagram sejak usia 5 tahun ke atas.

Penggunaan media sosial bagi anak yang belum cukup umur dapat mempengaruhi pola pikir anak. Salah satu dampaknya adalah kurangnya kestabilan emosi anak. Hal ini disebabkan karena kebanyakan anak yang sudah memiliki media sosial akan menghabiskan waktunya untuk menatap layar gadget dibandingkan berbaur dan bermain bersama temannya. Selain itu anak akan rawan mengalami cyber bullying. Sehingga memungkinkan rusaknya mental anak ketika mendapat hinaan dari orang yang terdapat di media sosial.

Sebelum memasuki dunia media sosial, anak pun harus dibekali pengetahuan terlebih dahulu supaya tidak mudah percaya dengan berita yang belum jelas kebenarannya. Anak harus diajarkan cara untuk memeriksa apakah berita yang tersebar di media sosial benar adanya. Hal ini semestinya dilakukan agar anak tidak mudah termakan hoax. Hoax atau berita yang tidak benar adanya  sangatlah berbahaya terutama bagi anak yang belum mengerti akan suatu hal.

Maka dari itu, sebagai orang tua pun perlu membimbing anak agar tidak salah dalam menggunakan media sosial. Berilah perhatian lebih agar anak lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga dan temannya. Tetap awasi anak agar tidak terjerumus ke hal-hal yang bersifat negatif.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun