Kesimpulan
Penginderaan jauh, sebagai teknik pengamatan dan pengukuran objek atau fenomena dari jarak jauh tanpa kontak langsung, memainkan peran krusial dalam menghasilkan citra yang menjadi dasar analisis visual dan ilmiah. Citra yang dihasilkan darinya dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis utama, yaitu citra foto dan citra non-foto, yang masing-masing memiliki ciri khas, aplikasi, dan manfaat yang saling melengkapi. Citra foto, dengan resolusi tinggi, warna akurat, dan bentuk proporsional yang merepresentasikan realitas secara otentik, mendukung kegiatan dokumentasi, pemantauan lingkungan, serta aplikasi medis dan ekonomi, seperti foto udara dan citra satelit untuk analisis bencana alam dan perubahan lahan. Sebaliknya, citra non-foto, yang ditandai dengan resolusi relatif rendah, warna semu, dan bentuk potensial distorsi, menawarkan fleksibilitas dalam desain grafis, simulasi, dan riset ilmiah, sebagaimana terlihat pada citra inframerah termal dan radar untuk deteksi kebakaran atau aktivitas vulkanik.
Secara keseluruhan, kedua jenis citra ini tidak hanya memperkaya pemahaman tentang fenomena dunia nyata melalui representasi akurat dan kreatif, tetapi juga mendorong inovasi di berbagai disiplin ilmu, mulai dari ilmu bumi hingga teknologi informasi. Integrasi antara citra foto dan non-foto dalam pengolahan digital semakin memperkuat efisiensi dan akurasi analisis, sehingga berkontribusi signifikan terhadap kemajuan pengetahuan dan pengambilan keputusan berbasis bukti.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI