Mohon tunggu...
Moh Nur Nawawi
Moh Nur Nawawi Mohon Tunggu... Nelayan - Founder Surenesia

Seorang pecinta dunia maritim / Pelayan dan Pengabdi Masyarakat / suka menulis, bercerita dan berdiskusi / @nawawi_indonesia nawawisurenesia@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pak Basir: Perampok Gerombolan Kadarusman

6 Februari 2017   20:12 Diperbarui: 7 Februari 2017   04:32 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tegalsari adalah sebuah kampung kecil masuk di kecamatan Gambiran Banyuwangi daerah selatan, dikampung ini banyak sarat dan kental dengan kehidupan berbasis pesantren, di Tegalsari banyak berdiri pusat pusat pendidikan islam baik dalam bentuk pesantren maupun yayasan pendidikan sosial islam berbasis pendidikan modern, selain kentalnya kehidupan masyarakat yang islami Tegalsari juga menyiratkan mayoritas warga nahdliyin sebutan atau julukan bagi warga yang ikut dalam wadah jamiyah islam nahdlatul ulama salah satu ormas terbesar islam di negeri ini yang didirikan Hadratus syech Hasyim as'arie di Jombang Jawa timur.

Beberapa tahun silam Tegalsari dikenal akan barisan pemuda milik jamiyah nahdlatul ulama yang bersama sama masyarakat menumpas pemberontakan G 30 S PKI mereka adalah pemuda yang tergabung dalam gerakan pemuda ansor selain itu banyak juga muda mudinya yang yang ikut dalam seni bela diri untuk membekali hidup mereka, banyak padepokan seni beladiri di Tegalsari tapi Pagar nusa salah satu badan otonom Nahdlatul ulama yang banyak merekrut anggota, selain ilmu kan uragan mereka juga dibekali ilmu agama, karomah dan nasionalisme untuk membela tanah air.

Di pinggiran kampung tinggalah pak Basir beliau sang master pencak silat di daerah ini, banyak murid yang menimba ilmu padanya selain ilmu kanuragan banyak juga para muda dan mudi yang mendalami ilmu agama serta lelaku spiritual bersama pak Basir, didaerah dia tinggal dia sering disebut pendekar besar bahkan di pagar nusa beliau adalah salah satu pendekar besar yang menurunkan ilmu ilmu beladiri pada para anggotanya dan ilmu ilmu kesaktian sebagai penyempurna beladiri para anggota pagar nusa` pak basir waktu masih muda menempa ilmu beladiri dengan menjelajahi daerah daerah dijawa dia sudah banyak berguru pada pendekar pendekar pencak silat dari berbagai perguruan, singa putih, persaudarran setia hati, cimande, dan masih banyak lagi.

Berbagai aliran beladiri pencak silat pak basir kuasai tapi semua ia olah dalam sebuah seni dan aliran beladiri khasnya dia menamai aliran pencak silat nafas alam, aliran beladiri pencak silat nafas alam dia ajarkan pada murid muridnya dengan dibarengi intervensi ilmu islam dan lelaku spiritual pendekatan diri pada sang pencipta, inti ajaran beliau adalah kepasrahan, lemah lembut dan kesucian. Setiap murid yang ia tempa harus menuntaskan dulu dasar dasar beragama dan bermasyarakat yang baik bernafaskan sendi sendi islam dan setelah mereka menyempurnakan jurus jurus bela diri nafas alam mereka akan digembleng dengan lelaku spiritual yang menitik beratkan pada kekosongan, keheningan, hanya sebuah keyakinan bahwa setiap sendi kehidupan ini digerakkan oleh sang pencipta. 

Maka para murid termasuk pak basir terlihat dengan perangainya yang lemah lembut , sopan, halus dalam bertutur sapa, bersahaja dan bahkan jika orang baru melihat beliau pasti tidak ada yang menyangka jika beliau adalah pendekar besar pencak silat selain itu memang postur tubuh beliau yang kecil dan terkesan lemah itulah yag membuat kamuflase pak basir semakin besar untuk menutupi kemampuannya, tapi dikalangan kampung tempat dia tinggal pak basir terkenal masyhur dengan perguruan nafas alamnya`

Tegalsari melahirkan pendekar pendekar pencak silat yang tergabung dalam pagar nusa banyak sekali, puluhan yang masih bertahan tinggal disini untuk terus menelurkan ksatria ksatria dunia persilatan, tak sedikit dari siswa siswa mereka yang sukses di setiap kejuaraan pencat silat baik daerah maupun nasional. Tapi dari kesekian perguruan didaerah ini semua menobatkan pak basir sebagai pendekar besar dan memimpin persatuan pencak silat serta perkumpulan pencak silat pagar nusa didaerah ini, semua orang segan kepada pak basir, beliau diagung agungkan serta tersohor hingga luar daerah, bahkan jika ada kejuaran kejuaran pencak silat pak basir selalu diundang untuk menjadi juri atau sekedar tamu sebagai pendekar besar yang masyhur beliau tentu banyak relasi para pejabat dan pembesar di kota Banyuwangi. 

Tapi ada hal yang ironis dengan kebesaran beliau, kesahajaan dan kesederhanaa selalu melekat pada diri pak basir dan keluarga serta kehidupan perguruan bela dirinya. Tak sedikit dari para pejabat bahkan para alumninya yang berniat membantu untuk membangunkan rumah dan membantu kehidupan agar lebih baik, tapi semua itu pak basir tolak, dia selalu bilang “ milik kami sekarang ini adalah kekayaan yang tak ternilai, cinta dari orang terdekat dan kasih sayang yang senatiasa tertanam adalah nafas dari hidup kami “ kalimat kalimat yang selalu disampaikan beliau kepada siapapun.

****

Suatu hari saat diadakan pertemua rutin membahas persiapan pergantian pengurus pagar nusa yang kebetulan bertempat dimushola pak basir, disitu banyak hadir pengurus harian dan para pendekar pagar nusa hadir pula sesepuh pagar nusa dan pendekar besar yang tentunya pak basir sendiri. Dalam malam silaturahim itu disepakati untuk diadakan regenerasi dan pemilihan pemimpin dan reeformasi kepengurusan dalam tubuh pagar nusa di Tegalsari. 

Setelah rapat usai dan diakhiri dengan makan bersama serta diskusi bebas, ada salah satu murid dari perguruan gagak putih menyampaikan berita perihal adanya seseorang yang mengaku murid aliran setia hati murni, dia adalah salah satu petani pendatang di Tegalsari, selain bertani dia juga mendirikan padepokan persilatan kecil dipinggir sungai setail, dia memiliki murid dan sekaligus anak yang masih berusia belasan tahun, dari pengamatan yang telah dilakukan, petani tersebut memiliki ilmu kanuragan yang sangat tinggi pernah suatu hari murid gagak putih melihat petani tersebut dikeroyok para pencuri padi disawah , petani tersebut dikeroyok 10 orang dengan bersenjata celurit, tapi sepuluh orang tersebut berhasil dia pecundangi dan lari tunggang lalang.

****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun