Mohon tunggu...
Moh Nur Nawawi
Moh Nur Nawawi Mohon Tunggu... Nelayan - Founder Surenesia

Seorang pecinta dunia maritim / Pelayan dan Pengabdi Masyarakat / suka menulis, bercerita dan berdiskusi / @nawawi_indonesia nawawisurenesia@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Belajar Bahagia dari Nelayan

23 Februari 2021   20:31 Diperbarui: 25 Februari 2021   03:15 3251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.walpaperlist.com/2019/12/gambar-mewarnai-orang-mancing.html?m=1

Dipantai yang cerah, saat musim libur tiba, cerita ini ada.

Suatu hari seorang nelayan sedang duduk di dekat pantai, di bawah bayangan pohon menghirup rokoknya. Tiba-tiba seorang pengusaha kaya lewat dan bertanya kepada nelayan yang terlihat miskin, mengapa ia duduk di bawah pohon merokok dan tidak bekerja. Nelayan miskin itu menjawab bahwa ia telah cukup menangkap ikan untuk hari ini.

Mendengar ini orang kaya marah dan berkata: Mengapa kamu tidak menangkap ikan lebih banyak? Malah  duduk-duduk dan membuang-buang waktu Anda? Apa anda tidak merasa rugi ?

Nelayan bertanya: menangkap ikan lebih? Setelah itu apa yang harus aku lakukan ?

Pengusaha: Anda bisa menangkap lebih banyak ikan, menjualnya dan mendapatkan lebih banyak uang, lalu membeli perahu yang lebih besar.

Nelayan: Lalu, Apa yang harus aku lakukan kemudian?

Pengusaha: Anda bisa pergi memancing di perairan dalam dan menangkap lebih ikan dan mendapatkan lebih banyak uang.

Nelayan: Apa yang harus aku lakukan kemudian?

Pengusaha: Anda bisa membeli banyak kapal dan mempekerjakan banyak orang untuk bekerja untuk Anda dan mendapatkan lebih banyak uang.

Nelayan: Apa yang harus aku lakukan kemudian?

Pengusaha: Anda bisa menjadi seorang pengusaha kaya seperti saya.

Nelayan: Apa yang harus aku lakukan kemudian?

Pengusaha: Anda kemudian bisa menikmati hidup Anda dengan damai.

Nelayan: Bukankah itu yang saya lakukan sekarang?

Pengusaha: #*#*#*#(*#)#

(Anonymous)

Menjadi bahagia adalah hak kita semua, tak perlu menundanya, kita tidak perlu menunggu besok untuk menjadi bahagia dan menikmati hidup. Kita bahkan tidak perlu menjadi kaya, lebih kuat, lebih hebat, berpangkat, untuk menikmati hidup, karena menjadi siapapun kita bisa berbahagia. Hidup adalah saat ini, menikmati sepenuhnya, syukuri, nikmati dan berbahagialah.

Kaya bukan selalu berbicara tentang harta , kekayaan tidak bergantung pada seberapa banyak harta yang dimiliki, kaya cukup berarti memiliki kesederhanaan dalam keinginan. Semakin banyak yang kita ingini dalam dunia, semakin kita merasa kurang dan tidak bahagia. Kaya adalah bagaimana kita bersyukur, kaya adalah bagaimana kita menikmati dengan ketenangan.

(Wie)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun