( 2) semakin rendah tingkat teknologi yang diterapkan, maka distribusi marjin dan posisi tawar pada on farm semakin kecil padahal bergeraknya bisnis udang ini sangat dipengaruhi oleh keberhasilan pada on farm;Â
(3) Tingginya resiko usaha pada on farm ditambah lagi dengan distribusi marjin yang kecil karena prosentase keberhasilan yang rendah menyebabkan bisnis pada on farm bergerak lamban. Tingginya resiko umumnya terjadi pada pelaku usaha yang tidak menerapkan teknologi yang sesuai dengan SOP (Standar Operasional Prosedur) baku.
Isu Sentral Bisnis Udang
Berdasarkan informasi dan data yang dikemukakan di atas, maka beberapa isu sentral yang perlu menjadi bahan evaluasi dan disiasati sebagai berikut:Â
(1) Permintaan udang dunia terus meningkat dan ini akan menjadi peluang usaha bagi pelaku usaha nasional; termasuk prioritas mengembangkan produk-produk nilai tambah (added value). Vietnam adalah contoh Negara yang telah mengembangkan teknologi nilai tambah, sehingga tetap eksis dalam industrialisasi udang meskipun bahan baku di impor;Â
(2) Pada kawasan pertambakan yang lingkungannya jauh menurun seperti di sekitar Pantura Jawa, beberapa kawasan di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi menyebabkan tambak-tambak tersebut ditinggalkan (idel) dan mencari lokasi baru yang lingkungannya lebih baik. Dari fenomena ini jumlah areal nasional bertambah namun total produksi nasional tidak bertambah karena banyak areal tidak beroperasi;Â
(3) Pembukaan areal baru di sejumlah daerah dengan tekologi modern menyebabkan kebutuhan sarana dan prasarana produksi meningkat tajam yang berdampak terhadap menurunnya kontrol dan pengawasan terhadap produksi dan distribusi sarana-prasarana produksi;Â
(4) Asosiasi pada on dan off farm masing-masing berdiri sendiri belum terhimpun dalam satu wadah besar, sehingga sulit melakukan konsolidasi dan harmonisasi;Â
(5) Kehadiran Negara dalam bentuk intervensi dan regulasi sangat diperlukan untuk mendorong daya saing dan bisnis yang berkelanjutan.
Tantangan Bisnis Udang
Teknologi on dan off farm Daya saing dan keberlanjutan bisnis udang hanya dapat direalisasikan dengan menerapkan teknologi yang berkesesuaian baik pada on farm (pelaku budidaya) maupun off farm (produsen benih, pakan dan pelaku prosesing). Pembenahan dan pengembangan teknologi harus dilakukan secara parallel pada on dan off farm. Â