Mohon tunggu...
NAVID ZILQISTAS
NAVID ZILQISTAS Mohon Tunggu... mahasiswa uin prodi ilmu komunikasi 2024

24107030142

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kesepian di Era Digital: Ketika Dunia Ramai, Tapi Hati Sepi

13 Juni 2025   14:29 Diperbarui: 13 Juni 2025   14:29 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Depresi

  • Kecemasan sosial

  • Gangguan tidur

  • Penurunan imun tubuh

  • Dan bahkan, meningkatkan risiko kematian dini

  • Yang paling menyedihkan adalah: kesepian membuat orang merasa tidak layak dicintai. Dan ini sangat berbahaya karena menggerogoti harga diri secara perlahan.

    Apa yang Bisa Kita Lakukan?

    1. Membangun hubungan yang nyata
    Alih-alih menambah teman online, perkuat koneksi offline. Hubungi teman lama, ajak ngobrol orang tua, dan buat waktu untuk benar-benar hadir dalam percakapan.

    2. Berhenti mengejar validasi digital
    Kurangi hasrat untuk selalu membagikan segalanya. Nikmati momen dalam sunyi. Foto tidak selalu perlu diposting. Ada keindahan dalam menyimpan sesuatu hanya untuk diri sendiri.

    3. Belajar merasa nyaman dalam kesendirian
    Kesendirian yang disadari bisa menjadi kekuatan. Dari sunyi, kita bisa berdialog dengan diri sendiri dan menemukan arah.

    4. Menjadi pendengar yang hadir
    Kadang, cara terbaik menyembuhkan kesepian adalah dengan menjadi penawar kesepian orang lain. Dengarkan, peluk dalam kata, dan hadir sepenuh hati.

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
    Lihat Lyfe Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun