Mohon tunggu...
Moh Nauval Karim Al Alawi
Moh Nauval Karim Al Alawi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Nama saya Moh Nauval Karim Al Alawi. Lahir dan besar di Lamongan, Jawa Timur, dan sedang menempuh pendidikan S1 di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang pada jurusan Hukum Tata Negara Fakultas Syariah.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Semangat Kebangsaan Santri: Menghadapi Pemilu 2024 dengan Bijak

25 November 2023   22:55 Diperbarui: 26 November 2023   00:35 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Menyongsong panggung akbar pemilu 2024, agenda ikhtiar para pemangku kepentingan termasuk diantaranya capres-cawapres beserta seluruh orang yang memiliki kepentingan dengannya sedang gencar-gencarnya melakukan kampanye, pada khususnya kaum santri  yang pastinya akan terlibat dan berpartisipasi langsung dalam pemilu mendatang. Sementara itu, patut diakui bahwa kaum santri tentu sangat minim akan isu-isu politik  dan sebagai pemilih pemula tentunya santri mengalami masalah dalam preferensi politik mereka. Hal ini terjadi karena mereka belum memiliki tingkat pengetahuan yang baik terhadap pemilu dikarenakan kurangnya pengalaman serta pasifnya informasi yang merka dapatkan terkait pemilu.

Santri yang dikenal dengan kaum intelektual khususnya dalam persoalan agama, tentu sangat diharapkan perannya menjelang pemilu 2024. Selain itu, santri juga dianggap mampu menjadi juru perdamaian, karena santri dikenal berjiwa nasionalis dan memiliki rasa cinta tanah air yang tinggi, terbukti dengan peran santri dalam memerjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia dengan diimplementasikan memalui resolusi jihad yang dicetuskan oleh Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy'ari pada 22 Oktober 1945.

Disini peran pondok pesantren menjadi sangat penting. Pesantren sudah seharusnya bisa mengakomodir perkembangan isu-isu politik di Indonesia, salah satu caranya adalah dengan memasukan kegiatan-kegiatan yang dapat mengasah nalar kritis mereka. Santri harus memiliki keterampilan untuk hidup di tengah tengah masyarakat. jadi, kurikulum pondok pesantren tidak hanya berorientasi pada pengajaran kitab kitab kuning saja. harus ada program pesantren  yang bisa menunjang pengetahuan mereka khususnya dalam bidang politik.

Semoga tulisan sederhana ini dapat membantu para santri untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi panggung akbar pemilu 2024, dan dapat menjadi manusia dewasa yang tidak hanya dimanfaatkan sebagai alat berpolitik tetapi mampu menjadi pelaku politik tanpa kehilangan jati dirinya sebagai seorang santri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun