Kesehatan masyarakat merupakan bagian penting dari peradaban manusia yang telah
mengalami perkembangan signifikan dari masa ke masa. Sejak zaman kuno, manusia
telah memiliki kesadaran akan pentingnya kebersihan dan kesehatan lingkungan
untuk mencegah penyakit. Konsep kesehatan masyarakat tidak muncul secara tiba-
tiba, tetapi melalui proses panjang yang dipengaruhi oleh faktor sosial, budaya,
politik, dan ilmiah.
Pada masa Yunani dan Romawi kuno, praktik kesehatan masyarakat telah diterapkan
secara sederhana. Bangsa Romawi, misalnya, membangun sistem sanitasi seperti
saluran air bersih (aqueduct) dan pembuangan limbah untuk menjaga kebersihan kota.
Namun, pemahaman tentang penyebab penyakit masih terbatas dan sering dikaitkan
dengan kepercayaan mistis atau roh jahat.
Perkembangan penting terjadi pada abad pertengahan ketika wabah penyakit seperti
Black Death melanda Eropa dan menewaskan jutaan jiwa. Kondisi ini membuka mata
banyak pihak akan perlunya sistem kesehatan yang terorganisir. Namun, karena
keterbatasan ilmu pengetahuan, penanganan penyakit masih belum efektif.
Revolusi industri pada abad ke-18 dan 19 membawa perubahan besar terhadap sistem
kesehatan masyarakat. Urbanisasi yang pesat menyebabkan kondisi sanitasi
memburuk, sehingga banyak penyakit menular seperti kolera dan tuberkulosis
merebak. Hal ini mendorong munculnya tokoh-tokoh penting dalam kesehatan
masyarakat seperti John Snow yang mengidentifikasi sumber penyebaran kolera di
London melalui air minum yang tercemar. Penelitiannya menjadi tonggak awal dalam
bidang epidemiologi modern.
Di Indonesia sendiri, sejarah kesehatan masyarakat dimulai sejak masa kolonial
Belanda, yang mendirikan berbagai institusi kesehatan untuk menangani penyakit
tropis. Setelah kemerdekaan, pemerintah Indonesia semakin menekankan pentingnya
kesehatan masyarakat dengan membentuk Kementerian Kesehatan serta menjalankan
berbagai program seperti imunisasi, penyuluhan gizi, dan pengendalian penyakit
menular.
Memasuki era modern, tantangan kesehatan masyarakat semakin kompleks. Masalah
tidak hanya terkait penyakit menular, tetapi juga penyakit tidak menular seperti
diabetes, hipertensi, serta isu kesehatan mental dan lingkungan. Oleh karena itu,
pendekatan promotif dan preventif menjadi kunci dalam sistem kesehatan masyarakat
masa kini.
Selain itu, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi turut memberikan
pengaruh besar terhadap sistem kesehatan masyarakat. Kini, penyebaran informasi
kesehatan dapat dilakukan lebih cepat melalui media sosial, aplikasi kesehatan
digital, dan platform daring lainnya. Hal ini memungkinkan masyarakat untuk lebih
mudah mengakses edukasi kesehatan, berkonsultasi dengan tenaga medis, serta
memantau kondisi kesehatan secara mandiri. Namun, kemudahan ini juga harus
diimbangi dengan literasi digital yang baik agar masyarakat tidak mudah termakan
hoaks kesehatan.
Peran tenaga kesehatan masyarakat pun semakin luas. Mereka tidak hanya bertugas
dalam bidang pelayanan medis, tetapi juga menjadi penggerak perubahan perilaku
sehat di tengah masyarakat. Melalui pendekatan berbasis komunitas, tenaga kesehatan
masyarakat dapat menjangkau kelompok rentan seperti lansia, anak-anak, dan
masyarakat dengan tingkat pendidikan rendah. Pendekatan ini sangat penting untuk
mengurangi kesenjangan akses terhadap layanan kesehatan yang masih terjadi di
berbagai daerah.
Sebagai mahasiswa baru Fakultas Kesehatan Masyarakat, memahami sejarah ini
penting agar kita bisa belajar dari masa lalu dan menciptakan strategi kesehatan yang
lebih baik di masa depan. Sejarah menunjukkan bahwa kesehatan masyarakat adalah
hasil kerja sama lintas sektor, berbasis ilmu pengetahuan, dan harus terus berkembang
sesuai dengan kebutuhan zaman.
Kesimpulannya, sejarah kesehatan masyarakat merupakan fondasi penting dalam
memahami tantangan kesehatan masa kini dan masa depan. Dengan memahami
sejarah, kita dapat mengembangkan kebijakan yang lebih tepat sasaran, inklusif, dan
berkelanjutan demi terciptanya masyarakat yang sehat secara menyeluruh.
KATA KUNCI: Epidemiologi, Kesehatan, Masyarakat, Preventif, Sejarah
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Detels, R., Gulliford, M., Karim, Q.A. & Tan, C.C., 2015. Oxford Textbook of Global
Public Health. Oxford: Oxford University Press.
Jurnal:
Anatolia, L., 2015. Pengaruh Pengelolaan Sistem Pembuangan Akhir Sampah dan
Dampak Terhadap Kesehatan Masyarakat Di Desa Tibas, Kecamatan Bazartete,
Kabupaten Liquica, Timor-Leste. Jurnal Bumi Lestari, 15(2), pp.115--124.
Sumber Internet:
Ministry of Health Indonesia, 2023. Profil Kesehatan Indonesia 2022.
www.kemkes.go.id/resources/download/info-terkini/profil-kesehatan-2022.pdf
[online]. (diakses tanggal 16 Agustus 2025)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI