Mohon tunggu...
Ariq
Ariq Mohon Tunggu... Taruna

Smart People

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Keampuhan Suwuk sebagai Pengobatan Tradisional

24 Februari 2025   08:48 Diperbarui: 24 Februari 2025   15:45 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suwuk, Budaya dan Pengobatan Tak Lekang Zaman (Ilustrasi/Ist)

Sejak saya masih kecil, saya sering kali mendengar suwuk bahkan di daerah tempat tinggal saya menjadi suatu hal yang sedang eksis untuk diperbincangkan. Suwuk adalah salah satu bentuk pengobatan tradisional khas Jawa yang dipercaya memiliki kekuatan penyembuhan melalui rapalan doa-doa atau mantra dari seorang kiai atau dukun. Suwuk telah menjadi bagian dari tradisi pengobatan masyarakat Jawa sejak sangat lama yaitu hingga masa pra-Islam di Jawa (Sudiman Tejo, 2015). Suwuk masih sangat dipercaya oleh sebagian besar masyarakat Indonesia terutama daerah pedesaan seperti tempat tinggal saya. Saya melihat sendiri banyak masyarakat yang masih menggunakan suwuk sebagai pengobatan tradisional yang alami dan terjangkau.

Sebagai pengobatan tradisional, suwuk diyakini tidak hanya menyembuhkan penyakit bersifat personalistik, namun pengobatan ini juga dapat mengobati penyakit bersifat naturalistik dan tidak dapat disembuhkan oleh medis (Dadang Sumardi, 2019). Masyarakat di daerah saya masih banyak yang meyakini suwuk. Saya sering mendengar cerita kalau ada seorang warga yang mengidap penyakit tidak kunjung sembuh dan setelah disuwuk bisa langsung sembuh. Suwuk sangat membantu masyarakat dalam pengobatan dan banyak yang berhasil pulih setelah menggunakan pengobatan suwuk ini.

Dalam praktiknya, suwuk dilakukan dengan berbagai teknik. Biasanya cuma menggunakan doa saja atau menggunakan media seperti air atau pijatan (Yayuk  Yusdiawati, 2013). Menurut cerita orang yang pernah disuwuk ke dukun, dukun membacakan suatu mantra pada media air yang kemudian diminumkan kepada pasien atau yang sedang menderita suatu penyakit. Keampuhan pengobatan tradisional sejatinya terletak pada adanya faktor sugesti yang terjadi selama proses pengobatan yang diberikan oleh dukun ke pasiennya.

Dari pengalaman dan pengamatan saya, suwuk masih banyak peminatnya seiring dengan perkembangan zaman. Saya berharap suwuk dapat terus dilestarikan agar bisa memberikan manfaat ke banyak orang. Saya juga mengajak masyarakat untuk lebih terbuka terhadap metode suwuk, selama tetap digunakan dengan cara yang benar dan bertanggung jawab.           

Daftar Pustaka 

Tejo, Sudiman (2015, 24 Juli). Mengenal Suwuk adalah Pengobatan Tradisional Jawa yang Masih Eksis. Diakses pada 23 Februari 2025, dari https://www.liputan6.com/feeds/read/5775431/mengenal-suwuk-adalah-pengobatan-tradisional-jawa-yang-masih-eksis?page=2

Sumardi, Dadang (2019, 6 April). Suwuk Pengobatan Tradisional hanya Menggunakan Air dan Rapalan. Diakses pada 23 Februari 2025, dari https://kumparan.com/dukun-millennial/suwuk-pengobatan-tradisional-hanya-menggunakan-air-dan-rapalan-1t95AZauL38/4    

Yusdiawati, Yayuk (2013, 8 Agustus). Suwuk (Etnografi tentang Pengobatan Tradisional Etnis Jawa di Desa Aek Loba Pekan Kec. Aek Kuasan Kab. Asahan). Diakses pada 23 Februari 2025, dari https://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/62861

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun