Permasalahan mikroplastik telah sering dijumpai di perairan Indonesia, khususnya pada air tambak
Hal ini cukup berbahaya apabila organisme dalam air tambak menjadi makanan yang dikonsumsi manusia dikarenakan akan membahayakan bagi kesehatan manusia seperti kerusakan jaringan, kanker bahkan kematian karena kandungan kimia yang ada di dalam mikroplastik seperti BPA, logam berat, dan phthalates.
Oleh karena itu, empat mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (FTP UB) dan satu mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FT UB) menciptakan sebuah teknologi pendegradasi mikroplastik berbasis ozonisasi dan elektrooksidasi atau disebut MICRO-Tech sebagai upaya degradasi mikroplastik pada air tambak.Â
Lima mahasiswa itu adalah Brilliant Praditya (FTP 2021) sebagai ketua, Naufal Adi Ar-Raffi (FTP 2020), Achmad Syaekhu Alamsyah (FTP 2021), Achmad Fauzi Kusuma (FTP 2021), Ikhlas Muhammad Sabilly (FT 2021) di bawah bimbingan Zaqlul Iqbal, STP., M.Si
MICRO-Tech merupakan inovasi teknologi pendegradasi mikroplastik berbasis ozonisasi-elektrooksidasi yang terintegrasi dengan sistem kontrol. Perlakuan ozonisasi ini akan mendegradasi struktur senyawa mikroplastik menjadi lebih sederhana dan elektrooksidasi akan mendegradasi struktur mikroplastik yang telah terpecah sebelumnya sampai menjadi CO2 dan H2O. Hasil CO2 akan diserap oleh blower yang dilengkapi filter karbon aktif sehingga tidak mencemari lingkungan, hasil akhir dari pengolahan teknologi ini adalah air tambak terbebas dari mikroplastik.Â
MICRO-tech diharapkan menjadi solusi inovatif yang nyata untuk menghilangkan mikroplastik pada air tambak sehingga dapat menciptakan keamanan pangan pada komoditas hasil perikanan. Micro-Tech merupakan hasil pendanaan riset dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia dalam ajang Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karsa Cipta (PKM-KC) tahun 2022.
