Mohon tunggu...
naufal __frds
naufal __frds Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pancasila

Aku suka mendaki gunung melewati lembah

Selanjutnya

Tutup

Nature

Berkelana menggapai atap gunung yang terkenal sakral dan mistis yaitu GUNUNG LAWU

19 September 2022   21:58 Diperbarui: 19 September 2022   22:08 1019
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kondisi sedang istirahat dengan beberapa pendaki yang ku temui disana

Suhu di Gupak Menjangan malam itu cukup dingin, mungkin dibawah 18 derajat celcius. Dinginnya udara malam di Gupak tidak menyurutkan niat untuk menulis sebuah pesan kecil ini.

Di tengah hening malam dan ditemani api kecil dari kompor saya mencoba menulis dan merangka beberapa kata mutiara untuk dia. Sialnya mungkin akibat tadi kehujanan dan fisik yang sudah cukup lelah membuat pikiran saat itu tidak bisa fokus seperti biasa. Pada akhirnya saya hanya menuliskan apa yang selama ini ada di dalam hati ini.

Dalam perjalanan menuju puncak, saya sempat bertanya kepada Fajar dan Emon soal adanya enam pendaki misterius yang semalam sempat mampir ke tenda saya. Ternyata, mereka mengaku tidak melihat adanya rombongan pendaki enam orang itu. Dalam hati saya masih berpikir positif mungkin enam orang ini tidak melintas di depan tenda mereka.

Pendakian dari Gupak Menjangan ke puncak tidak terlalu jauh. Meski begitu, kita harus melalui beberapa pos di depan mulai dari Pasar Dieng, Hargo Dalem, Mbok Yem lalu puncak Hargo Dumilah. Jika ditotal, perjalanan dari Gupak Menjangan sampai puncak membutuhkan waktu kurang lebih hampir 60 menit.

Bak petir di siang bolong, cuaca yang tadinya cerah berubah drastis saat kami akan sampai ke Pasar Dieng. Kabut tiba-tiba kembali muncul dan hujan rintik manja turun dengan syahdunya. Wah sumpah saya speechless ketika itu. Saya khawatir kejadian seperti di Gunung Slamet dan Sumbing kembali terulang (ditutup kabut ketika ada di puncak).

f9d3aca7-4259-43f9-941b-e9f999e37992-63287f7cc1af9a3ce408d8d5.jpeg
f9d3aca7-4259-43f9-941b-e9f999e37992-63287f7cc1af9a3ce408d8d5.jpeg
potret ketika merasa sangat senang bisa sampai puncak tertinggi di gunung lawu (Hargo Dumilah)

Mbok Yem, Urban Legend Gunung Lawu

Pernahkan kalian melihat ada warung makan dengan menu komplit di atas gunung? Atau pernahkah kalian terpikir ada warung di ketinggian 3.150 mdpl? Ini bukan warung kecil ya tapi warung cukup besar seperti yang ada ditempat-tempat angkringan.
Pernahkan kalian melihat ada warung makan dengan menu komplit di atas gunung? Atau pernahkah kalian terpikir ada warung di ketinggian 3.150 mdpl? Ini bukan warung kecil ya tapi warung cukup besar seperti yang ada ditempat-tempat angkringan.

Potret warung mbok yem dikala siang hari
Potret warung mbok yem dikala siang hari

Ya, warung itu memang ada tidak lain dan tidak bukan adalah Mbok Yem. Warung Mbok Yem ini adalah yang tertinggi di Indonesia bahkan bisa jadi di Asia Tenggara.


Kebetulan ketika saya sampai, Mbok Yem baru saja selesai memasak nasi. Tanpa basa basi saya langsung memesan makanan di sini. Ternyata menu yang disajikan tidak main-main. Nasi gudeg ditambah dengan telur. Benar-benar makanan yang cukup mewah ketika kita berada di puncak gunung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun