Mohon tunggu...
Nathaniel Mangunsong
Nathaniel Mangunsong Mohon Tunggu... karyawan swasta -

A lawyer, a son, a brother, a husband, a father and a servant

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Kualanamu dan Pembangunan Infrastruktur

18 Agustus 2013   20:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:09 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13768326241948590464

Kembali pada akhir minggu ini kami berkesempatan untuk berkunjung ke Kota Medan. Kali ini lebih untuk acara keluarga karena ingin mengunjungi nenek isteri saya yang sakit. Tidak seperti biasanya, ketika pesawatakan mendarat, pemandangannya adalah laut dan sawah hijau, bukan lagi gedung-gedung. Ya, ini karena kami akan mendarat di bandara Kualanamu, bukan lagi Polonia. Bandara yang dikatakan paling modern di seluruh Indonesia. Memang benar, bandara ini sangat modern, pesawat yang merapat disambut dengan garbarata yang modern, bukan lagi tangga biasa seperti di Polonia. Rasanya seperti mendarat di Changi - Singapura, KLIA - Kuala Lumpur ataupun Hong Kong. Dikarenakan akses tol yang belum jadi, dan potensi kemacetan, kami diminta untuk memakai akses kereta bandara, nama kerennya Airport Railink Services. Dengan tiket 60rb harga khusus kemerdekaan, kami pun meluncur dengan mulus kurang lebih setengah jam ke Medan dengan kereta sementara yang bersih nyaman dan customer service yang cukup ramah. Kabarnya akan ada kereta dari Korea yang akan datang untuk menggantikan secara permanen bulan depan. Ketika kembali ke Jakara hari minggu keesokan harinya, kali ini saya sendiri karena isteri dan anak tinggal sehari lagi, pengalaman yang serupa juga dirasakan, kali ini dari stasiun Medan. Jadwal kereta yang on time, pelayanan yang baik di counter kereta, bahkan ada juga Starbucks disini. Ketika sampai di Kualanamu, disambut dengan masyarakat sekitar yang tertarik untuk berkunjung dan berwisata di suatu tempat asing disekitar mereka, airport super modern Kuala Namu. Sesuai dengan aturan, hanya yang punya boarding pass yang bisa masuk, walaupun satu dua orang berhasil menyelinap dan menikmati pemandangan didalam bandara. Memang masih banyak kekurangan yang harus dibenahi, marmer yang kusam harus dipoles, WC yang beberapa unitnya rusak dan lampu yang harus diganti, sanksi tegas untuk perokok di ruangan ber-AC, toko-toko dan kedai makanan yang kurang dan masih banyak yang akan buka, penyelesaian tol akses bandara dan kemacetan di gate masuk keluar bandara, dan mungkin banyak lagi, sebelum grand opening bulan depan. Perlu dipikirkan juga suatu nuansa etnik di bandara ini yang masih sangat kurang sehingga membedakan dengan bandara-bandara modern serupa di negeri lain, banyak kekayaan budaya sekitar yang bisa menjadi inspirasi, seperti budaya Batak dan Melayu. Bandara Kualanamu dan kereta bandara ini merupakan salah satu bagian kecil dari pembangunan infrastruktur yang dibutuhkan oleh Indonesia untuk maju dan memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya. Bayangkan, satu bandara seperti ini pasti membuat suatu trickle down effect yang luar biasa, dari kesempatan berusaha dan penyerapan tenaga kerja dari fasilitas penunjang bandara seperti toko-toko disini, perkembangan industri dan jasa disekitar bandara, sampai membantu meningkatkan potensi daerah Sumatera Utara dan daerah sekitarnya baik dari pariwisata, perdagangan dan industri. Kualanamu ini diharapkan menjadi bandar hub internasional sehingga bukan tidak mungkin dalam waktu dekat banyak penerbangan regional Asia ke Kualanamu yang menghubungkan ke bagian lain Indonesia seperti Sumatera Selatan, Kalimantan dan Sulawesi, yang saat ini harus melalui Jakarta atau Singapura. Seperti motto salah satu maskapai penerbangan swasta Indonesia, we make people fly, pembangunan infrastruktur seperti Kualanamu ini  pastinya membuat lebih banyak orang lagi menggunakan jasa penerbangan. Suatu jasa yang beberapa tahun lalu masih sangat mahal dan tidak terjangkau, sekarang menjadi terjangkau seiring peningkatan ekonomi masyarakat. Lalu lintas manusia yang mendorong aktivitas perdagangan dan pariwisata dan tentunya semakin menipiskan perbedaan dan jarak  yang ada diantara kita di negara seluas Indonesia dengan ribuan pulaunya dan ratusan juta manusianya, dengan tentunya berjuta-juta potensinya. Maju terus infrastruktur Indonesia! Merdeka! Ps: Ditulis di ponsel pintar menggunakan akses gratis wifi.id yang tersedia diseluruh bandara.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun