Mohon tunggu...
Nathania Kayla Budianto
Nathania Kayla Budianto Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

berhasil berawal dari huruf b

Selanjutnya

Tutup

Film

Hanya Butuh Sehari untuk Menumbuhkan Cinta dalam Film "One Night Stand"

25 Maret 2024   16:39 Diperbarui: 25 Maret 2024   16:41 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.imdb.com/title/tt15788948/

KELEBIHAN

Cerita disampaikan dengan baik, mulai dari teknik yang digunakan sampai pembawaan para tokoh sehingga amanat dapat dipetik oleh penonton. Isi cerita juga sederhana dan dekat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat pada umumnya. Contohnya terlihat dari kecanggungan antara dua orang yang baru saja bertemu. Cerita ini realistis dan tidak selalu mengikuti standar ideal yang tak tertulis dalam masyarakat, salah satunya keluarga yang ideal dengan hubungan yang harmonis antaranggotanya. Berbagai permasalahan ditampilkan dalam film ini, seperti Mia yang masih mencintai Johan walaupun telah menikah dengan Rendra, Dimas yang membenci ayahnya, dan Lea yang kehilangan sosok ayahnya. Penonton juga dapat melihat bahwa orang yang setia dalam hubungan sepasang kekasih memiliki rasa cinta yang begitu tulus dan dalam, di mana mereka tetap mencintai kekasihnya meskipun telah dikecewakan atau bahkan dikhianati. Hal tersebut terjadi pada Baskara yang memutuskan untuk kembali ke Jakarta secepat mungkin karena mantan kekasihnya menghubunginya dan mengatakan bahwa ia sedang di Jakarta.

Perkembangan emosi yang terbangun di antara Baskara dan Lea sebagai kedua tokoh utama di film ini digambarkan bertahap sehingga masuk akal bagi penonton karena tidak terlihat dipaksakan. Akting seluruh tokoh terlihat natural dan tidak berlebihan agar sesuai dengan film. Film ini juga mengangkat tema dan adegan yang jarang ditemui di film-film Indonesia lainnya, yaitu gaya hidup one night stand yang merupakan salah satu bentuk hubungan badan bebas. Hal itu disebabkan pandangan masyarakat Indonesia yang cenderung konservatif sehingga menganggap perilaku hubungan badan bebas sebagai sesuatu yang terlarang.

Cerita pada film dibawakan dengan teknik perekaman video yang cukup menarik dan jarang ditemukan pada film-film lainnya. Potongan video tampak bergetar atau selalu bergerak tidak menentu. Diduga kamera tidak stabil sehingga video yang ditangkap penuh dengan pergerakan dan getaran. Suara terdengar jelas sehingga penonton tidak kesulitan dalam memahami isi film. Tambahan lagu di latar video mendukung perkembangan suasana.

KEKURANGAN

Setiap hal memiliki kelebihan dan kekurangan, termasuk film ini. Video yang tidak direkam dengan stabil sangat tidak umum ditemukan di film lainnya dan hal tersebut sedikit mengganggu pandangan penonton. Berdasarkan informasi di internet, rekaman video yang layak dinikmati pemirsa harus memenuhi kaidah camera movement panning, tracking, truck, dan zooming. Teknik perekaman video mengharuskan kamera untuk tetap stabil kala bergerak untuk menghasilkan video yang bagus.

Film ini diberi judul yang identik dengan hubungan percintaan yang dewasa, yaitu hubungan badan yang bebas. Meskipun berhubungan badan dengan orang lain yang bukan merupakan suami atau istri adalah sesuatu yang dilarang di masyarakat Indonesia, kini tren melakukan hubungan badan dengan orang asing atau yang biasa disebut sebagai hubungan badan bebas cukup umum ditemukan. Perilaku hubungan badan bebas dianggap sebagai suatu penyimpangan dari norma-norma di masyarakat yang meyakini bahwa hubugnan badan hanya sah dalam ikatan pernikahan. Hubungan sekejap saja atau disebut dengan one night stand ini, dianggap merupakan suatu pelanggaran terhadap sistem nilai-nilai yang ada pada masyarakat, umumnya dapat menimbulkan perilaku-perilaku yang kurang baik. Ada beberapa adegan yang memang sesuai dengan judul film, tetapi tidak terlalu berpengaruh pada alur cerita dan termasuk tabu dalam budaya masyarakat Indonesia. Contohnya adalah adegan bercumbu antara Baskara dan Ayu di dalam mobil yang ditampilkan di awal film dan adegan Baskara bersama Lea di rumah setelah kembali dari klub malam.

Dalam platform bioskoponline.com dan Netflix, film ini diberi batas usia 16+, yang berarti penonton yang belum berusia 16 tahun tidak boleh menonton film ini. Namun, regulasi pengkategorian film berdasarkan golongan usia penonton yang tercantum pada UU No. 33 Tahun 2009 Pasal 7 tidak menyangkut kategori film untuk penonton berusia 16 tahun atau lebih. Mengingat adanya unsur seksualitas yang tergambarkan dalam adegan berhubungan badan dan bercumbu, film "One Night Stand" lebih sesuai untuk masuk dalam kategori film untuk penonton berusia 17 tahun ke atas.

REKOMENDASI

Informasi mengenai film ini yang dapat dijumpai di dunia maya mengatakan bahwa film ini cocok untuk penonton berusia 16 tahun ke atas. Mempertimbangkan adanya beberapa adegan percintaan dewasa yang bernuansa "panas", batas minimal usia penonton sebaiknya ditingkatkan, dengan asumsi bahwa semakin tua seseorang maka semakin bijak pula orang tersebut dalam menanggapi berbagai hal yang terjadi. Selain itu, sebaiknya penonton fokus pada pesan-pesan yang hendak disampaikan film tersebut, dibandingkan lebih fokus pada adegan-adegan yang kurang mengandung pesan ataupun kurang penting.Bagi tim produksi, seyogianya perekaman video dilakukan dengan kamera yang stabil untuk meminimalisir pergerakan dan getaran yang berpeluang membingungkan penonton.

DAFTAR PUSTAKA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun