Banyuwangi merupakan daerah lumbung padi Jawa Timur. Banyuwangi memiliki 3 komoditas pertanian yang menjadi keunggulan atau potensi dari wilayah Banyuwangi, yaitu padi, kedelai, dan jagung.Â
Ketiga potensi komoditas tersebut membantu Banyuwangi dalam meningkatkan atau menopang perekonomiannya. Dengan hal ini, pertanian merupakan aspek penting dalam perekonomian wilayah Banyuwangi selain sebagai penyedia pangan.
Namun pertanian tidak luput dari adalah permasalahan, permasalahan tersebut dapat disebabkan oleh iklim,peraturan penataan kawasan,irigasi yang tidak memadai, dan lain sebagainya. Seperti yang terjadi di wilayah Wringinputih, Kecamatan Muncar pada 18 Juni kemarin, terjadi kegagalan panen dan kerusakan panen sebesar puluhan hektar.Â
Kerusakan pertanian diakibatkan oleh adanya banjir serta lumpur, banjir disebabkan oleh sungai yang meluap akibat curah hujan yang tinggi ketika hari sebelum kejadian, terdapat hujan dengan volume yang tinggi mengguyur Kecamatan Muncar dengan estimasi waktu selama 7 jam.Â
Akibat dari hujan yang mengguyur deras dengan volume yang tinggi, menyebabkan arus air dalam sungai tojo tinggi serta volume air dalam sungai meningkat sedangkan kemampuan sungai Tojo dalam menampung air tidak cukup hal ini mengakibatkan luapan air di Sungai Tojo.
Setelah banjir terlihat bahwa tumpukan sampah baik dari sampah plastik,bongkahan kayu, dan bambu terlihat menghalangi pada sungai Tojo dengan hal ini dapat diketahui bahwa ketertiban masyarakat dalam menjaga kebersihan sungai kurang.Â
Hal yang dapat dilakukan untuk menghindari adanya bencana banjir yang merusak pertanian dan menyebabkan gagal panen tersebut dapat dengan cara melakukan kerjasama antar warga untuk menjaga kebersihan sungai.Â
Kemudian, sungai yang berada di bagian hilir jika sudah dangkal akibat adanya pengendapan sedimentasi dapat dilakukan pengerukan agar volume air yang dapat ditampung lebih meningkat. Selain itu, diperlukan adanya pencegahan terhadap pengendapan sedimen dengan cara membuat check dam.Â
Daerah sungai bagian hilir biasanya merupakan kawasan yang terdapat permukiman disekitarnya sehingga daerah resapan disekitar berkurang yang merupakan salah satu faktor pendukung adanya banjir, dengan ini maka diperlukan pembuatan sumur resapan dan lubang biopori pada sekitar lingkungan sungai.
Dalam pencegahan banjir diperlukan koordinasi antara pemerintah dengan masyarakat agar tercipta lingkungan yang aman dari bencacana yang merugikan terutama pada sektor pertanian.