Mohon tunggu...
NATANAEL YUDA GANI
NATANAEL YUDA GANI Mohon Tunggu... Mahasiswa

Hobi saya memancing

Selanjutnya

Tutup

Financial

Upgrade Skill Literasi Digital, Biar UMKM Makin Ngegas Lewat QRIS

5 Oktober 2025   14:25 Diperbarui: 5 Oktober 2025   14:24 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era serba digital saat ini, hidup tanpa gadget terasa hambar seperti makan bakso tanpa kuah---kurang greget dan tidak lengkap. Apalagi bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), digitalisasi sudah menjadi kebutuhan pasti, bukan sekadar pilihan saja. Salah satu contoh paling nyata yaitu adanya kehadiran QRIS ( Quick Response Code Indonesian Standard), inovasi pembayaran digital dari Bank Indonesia ini membuat transaksi semakin sederhana dan cukup mudah untuk dilakukan. Cukup scan kode QR, dan semuanya pun selesai! Tak ada lagi drama uang pecahan yang sering menyulitkan proses jual beli.

               Namun, ada satu hal yang sering kita abaikan yaitu literasi digital. Banyak pelaku UMKM memang sudah memiliki QRIS, tetapi belum semuanya memahami cara memaksimalkan manfaatnya. Sering kali, mereka hanya menggunakannya untuk menerima pembayaran saja, sementara masih bingung dengan laporan transaksi, cara mengecek saldo, atau bahkan membedakan platform resmi dari yang palsu. Di sinilah pentingnya  upgrade skill  literasi digital.

              Literasi digital bukan hanya soal bisa membuka aplikasi, melainkan juga mengerti tentang  teknologi, aman dalam bertransaksi, dan teliti melihat peluang di dunia online. Misalnya, dengan memahami cara membaca data transaksi QRIS UMKM bisa mengetahui jam-jam ramai pembeli, produk mana yang paling laris, bahkan merancang promo yang sesuai dengan tren belanja. Dengan demikian, QRIS bukan lagi sekadar alat penerimaan uang, tapi bisa menjadi pendorong strategi bisnis yang ngegas.

           Selain itu, literasi digital juga dapat melindungi UMKM dari jebakan online. Penipuan digital zaman sekarang semakin kreatif, mulai dari link palsu hingga aplikasi abal-abal. Jika pelaku UMKM sudah bisa menggunakan digital, mereka bisa lebih hati-hati, sehingga bisnis tetap aman dan jamin terlindungi dari aplikasi abal-abal.

            Pemerintah, komunitas bisnis, dan penyedia platform pembayaran sebenarnya sudah menyediakan banyak pelatihan digital. Tinggal bagaimana kita memanfaatkannya---apakah mau ambil kesempatan atau tetap bertahan di zona nyaman. Ingat, dunia bisnis itu dinamis. Jika kita tidak upgrade skill,  UMKM berisiko ditinggalkan oleh pelanggan yang lebih menyukai transaksi menggunkan uang tunai (cashless).

           Oleh karena itu, jika ingin UMKM Indonesia semakin maju dan tidak ingin  kalah saing, yuk mulai seriuskan literasi digital, karena di zaman sekarang yang semua teknologi sudah canggih dan modern ini, memiliki QRIS saja belum cukup, yang terpenting saat ini yaitu memahami cara memaksimalkannya, sehingga cuan mengalir lebih lancar.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun