Mohon tunggu...
NATALIA WINDY CHRISTIAN
NATALIA WINDY CHRISTIAN Mohon Tunggu... Mahasiswa Magister Akuntansi UKWMS

Be yourself

Selanjutnya

Tutup

Financial

Pentingnya Manajemen Risiko dalam Usaha Budidaya Ikan Lele

13 Oktober 2025   03:25 Diperbarui: 13 Oktober 2025   03:25 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 2. likelihood dan impact, Sumber : Driantami et al, 2018

Manajemen risiko adalah suatu proses untuk mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi dan mengendalikan risiko yang timbul dari kegiatan usaha atau bisnis. Manajemen risiko bisa menjadi sarana untuk mencapai suatu tujuan tertentu baik dalam individu maupun kelompok bidang usaha. Dengan kata lain, manajemen risiko akan melindungi usaha kita dari berbagai ancaman bisnis.

Perikanan merupakan sektor yang berperan penting dalam meningkatkan perkembangan ekonomi di Indonesia. Berbagai permasalahan muncul dalam budidaya perikanan yang dapat meningkatkan risiko dan menurunkan hasil budidaya. Manajemen risiko sangat diperlukan guna mengurangi timbulnya risiko yang akan mengancam usaha, harapannya dapat berkembang dan hasil budidaya lele akan meningkat.

Keberlangsungan budidaya ikan lele sangat dipengaruhi oleh kondisi alam. Kondisi alam yang tak menentu dan sulit diprediksi menjadi sumber risiko bagi para pembudidaya. Dapat menjadi penghalang dalam memenuhi permintaan kebutuhan ikan lele. Selain itu, faktor alam seperti banjir, kekeringan, wabah penyakit menjadi ancaman tersendiri bagi pembudidaya.

Fluktuasi harga, persaingan usaha, kegagalan panen dan kerusakan infrastruktur dapat menjadi sumber risiko dalam usaha budidaya ikan lele. Risiko yang tidak dikelola dengan baik dapat berdampak buruk bagi usaha budidaya perikanan. Dampak tersebut bisa berupa kerugian finansial yang besar, terganggunya produksi, bahkan hilangnya mata pencaharian. Maka dari itu, sangat penting untuk mengelola risiko dengan baik dan benar.

Manajemen risiko bertujuan untuk meminimalkan dampak negatif dari ancaman sumber risiko sekaligus memaksimalkan peluang dalam menghadapi situasi alam yang tidak pasti. Dengan penerapan sistem manajemen risiko yang baik, mampu memberikan manfaat bagi usaha budidaya perikanan. Selain meminimalkan kerugian finansial, manajemen risiko juga dapat meningkatkan produktivitas dan memastikan keberlangsungan usaha budidaya dalam jangka panjang.

Dalam usaha budidaya ikan lele, banyak tantangan dan risiko yang perlu dikelola dengan baik. Jenis risiko budidaya dapat dikategorikan ke dalam beberapa jenis : Risiko operasional seperti kerusakan infrastruktur dan pemadaman listrik, Risiko Alam seperti kekeringan dan banjir, Risiko Biologis seperti wabah penyakit, Risiko Ekonomi seperti fluktuasi harga dan persaingan usaha dan Risiko Lingkungan seperti kualitas air yang buruk. Dengan memahami jenis risiko yang dihadapi, dapat mengembangkan strategi manajemen risiko yang efektif.

Manfaat Manajemen Risiko

Menerapkan manajemen risiko dalam usaha budidaya lele memiliki banyak manfaat, di antaranya:

  • Mengurangi potensi kerugian finansial dan operasional
  • Meningkatkan efisiensi pengelolaan usaha
  • Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan kondusif
  • Meningkatan daya saing usaha dan peluang keberhasilan

Proses manajemen risiko meliputi :

1. Identifikasi risiko

Langkah pertama dalam manajemen risiko adalah mengidentifikasi risiko dalam budidaya ikan lele. Risiko dapat berasal dari internal dan eksternal. Beberapa contoh risiko internal meliputi kurangnya modal, sumber daya manusia yang tidak terampil, dan pengelolaan yang tidak efisien. Sedangkan risiko eksternal mencakup kekeringan, banjir dan fluktuasi harga pasar

2. Penilaian risiko

Setelah risiko teridentifikasi, perlu dilakukan penilaian untuk menentukan seberapa besar kemungkinan risiko tersebut terjadi (likelihood) dan seberapa besar dampaknya jika terjadi (impact).

Gambar 2. likelihood dan impact, Sumber : Driantami et al, 2018
Gambar 2. likelihood dan impact, Sumber : Driantami et al, 2018

Matriks level risiko merupakan penentuan akhir nilai risiko yang diperoleh dengan cara mengalikan nilai likelihood dengan nilai impact.

Gambar 3. Matriks Level Risiko, Sumber : Driantami et al, 2018
Gambar 3. Matriks Level Risiko, Sumber : Driantami et al, 2018

3. Penanganan Risiko

Terdapat beberapa pilihan respon terhadap risiko, diantaranya :

  • Risk Avoidance, untuk mengindari risiko dengan menghilangkan penyebab atau konsekuensi risiko
  • Risk Reduction, untuk mengurangi kemungkinan atau dampak
  • Risk acceptance, untuk menerima risiko yang berarti sama dengan menanggung seluruh tanggung jawab atas risiko yang terjadi
  • Risk sharing, untuk mentransfer risiko dengan menggunakan opsi lain untuk mengurangi dampak

4. Pemantauan risiko

Perlu dilakukan pemantauan risiko secara berkala untuk memastikan bahwa tindakan penanganan risiko yang telah diterapkan efektif dan risiko tetap dapat dikendalikan. Pemantauan risiko juga penting untuk mengidentifikasi risiko-risiko baru yang mungkin muncul seiring waktu.

Strategi Mitigasi 

Strategi mitigasi risiko membantu mengurangi dampak negatif dari risiko yang dihadapi. Ada beberapa strategi yang dapat diterapkan oleh pembudidaya ikan lele :

1. Peningkatan Kualitas Air

Kualitas air yang baik sangat penting dalam budidaya ikan lele. Untuk menjaga kualitas air, petani ikan lele perlu melakukan pengendalian terhadap faktor-faktor seperti tingkat keasaman (pH), suhu air, oksigen terlarut, dan nutrisi. Dengan memantau dan menjaga kualitas air yang optimal, petani ikan lele dapat mencegah terjadinya gangguan kesehatan pada ikan lele yang bisa mengakibatkan kematian massal dan kerugian finansial.

2. Diversifikasi Usaha

Pembudidaya sebaiknya tidak hanya bergantung pada satu jenis ikan saja. Diversifikasi usaha dapat dilakukan dengan membudidayakan berbagai jenis ikan yang memiliki ketahanan terhadap kondisi lingkungan yang berbeda, seperti ikan nila, patin, atau gurame.

3. Kerjasama dengan pembudidaya lain

Bekerja sama dengan sesama pembudidaya ikan dapat memberikan berbagai manfaat, seperti berbagi informasi, saling bantu dalam mengatasi masalah, dan melakukan pemasaran bersama. Kerjasama ini dapat memperkuat posisi pembudidaya ikan dalam menghadapi risiko dan meningkatkan peluang mereka untuk sukses.

4. Asuransi

Asuransi dapat menjadi pengaman finansial bagi pembudidaya ikan yang mengalami kerugian akibat risiko yang tidak terduga, seperti penyakit ikan atau bencana alam. Dengan memiliki asuransi, pembudidaya dapat mengganti kerugian yang diderita dan melanjutkan usahanya.

5. Peningkatan Keamanan

Menjaga keamanan kolam ikan sangat penting untuk mencegah pencurian atau perusakan oleh hewan liar. Pembudidaya ikan dapat memasang pagar, kamera pengawas, atau memelihara anjing penjaga untuk memastikan keamanan kolam ikan.

Manajemen risiko dalam budidaya ikan lele sangat penting dilakukan. Dengan mengidentifikasi dan mengelola risiko-risiko yang mungkin terjadi, petani ikan lele dapat mengurangi kerugian finansial dan meningkatkan efisiensi budidayanya. Selain itu, dengan mengatasi tantangan dan krisis dalam budidaya ikan lele melalui peningkatan kualitas air dan diversifikasi produk, petani ikan lele dapat meningkatkan pendapatan dan menjaga kelangsungan usahanya. Oleh karena itu, manajemen risiko sangat penting dilakukan untuk memastikan keberlanjutan bisnis dimasa mendatang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun