Manajemen risiko adalah suatu proses untuk mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi dan mengendalikan risiko yang timbul dari kegiatan usaha atau bisnis. Manajemen risiko bisa menjadi sarana untuk mencapai suatu tujuan tertentu baik dalam individu maupun kelompok bidang usaha. Dengan kata lain, manajemen risiko akan melindungi usaha kita dari berbagai ancaman bisnis.
Perikanan merupakan sektor yang berperan penting dalam meningkatkan perkembangan ekonomi di Indonesia. Berbagai permasalahan muncul dalam budidaya perikanan yang dapat meningkatkan risiko dan menurunkan hasil budidaya. Manajemen risiko sangat diperlukan guna mengurangi timbulnya risiko yang akan mengancam usaha, harapannya dapat berkembang dan hasil budidaya lele akan meningkat.
Keberlangsungan budidaya ikan lele sangat dipengaruhi oleh kondisi alam. Kondisi alam yang tak menentu dan sulit diprediksi menjadi sumber risiko bagi para pembudidaya. Dapat menjadi penghalang dalam memenuhi permintaan kebutuhan ikan lele. Selain itu, faktor alam seperti banjir, kekeringan, wabah penyakit menjadi ancaman tersendiri bagi pembudidaya.
Fluktuasi harga, persaingan usaha, kegagalan panen dan kerusakan infrastruktur dapat menjadi sumber risiko dalam usaha budidaya ikan lele. Risiko yang tidak dikelola dengan baik dapat berdampak buruk bagi usaha budidaya perikanan. Dampak tersebut bisa berupa kerugian finansial yang besar, terganggunya produksi, bahkan hilangnya mata pencaharian. Maka dari itu, sangat penting untuk mengelola risiko dengan baik dan benar.
Manajemen risiko bertujuan untuk meminimalkan dampak negatif dari ancaman sumber risiko sekaligus memaksimalkan peluang dalam menghadapi situasi alam yang tidak pasti. Dengan penerapan sistem manajemen risiko yang baik, mampu memberikan manfaat bagi usaha budidaya perikanan. Selain meminimalkan kerugian finansial, manajemen risiko juga dapat meningkatkan produktivitas dan memastikan keberlangsungan usaha budidaya dalam jangka panjang.
Dalam usaha budidaya ikan lele, banyak tantangan dan risiko yang perlu dikelola dengan baik. Jenis risiko budidaya dapat dikategorikan ke dalam beberapa jenis : Risiko operasional seperti kerusakan infrastruktur dan pemadaman listrik, Risiko Alam seperti kekeringan dan banjir, Risiko Biologis seperti wabah penyakit, Risiko Ekonomi seperti fluktuasi harga dan persaingan usaha dan Risiko Lingkungan seperti kualitas air yang buruk. Dengan memahami jenis risiko yang dihadapi, dapat mengembangkan strategi manajemen risiko yang efektif.
Manfaat Manajemen Risiko
Menerapkan manajemen risiko dalam usaha budidaya lele memiliki banyak manfaat, di antaranya:
- Mengurangi potensi kerugian finansial dan operasional
- Meningkatkan efisiensi pengelolaan usaha
- Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan kondusif
- Meningkatan daya saing usaha dan peluang keberhasilan
Proses manajemen risiko meliputi :
1. Identifikasi risiko