Dengan kondisi dan beban kerja guru tersebut, tentu saja menulis membutuhkan management waktu yang sangat baik serta komitmen yang tinggi untuk berkarya.
Kelima, ada ketakutan dan kekhawatiran
Masalah ketakutan dan kekhawitan yang terjadi ketika akan memulai sebuah tulisan tidak hanya terjadi kepada guru, tetapi terjadi hampir kepada seluruh orang yang belum terbiasa menulis.
Kekhawatiran itu berupa rasa takut apakah tulisan yang dibuat layak untuk dipublikasikan, serta ketakutan kalau hasil tulisan akan ditertawakan, dicemooh, dan dianggap tidak kompeten dalam menulis.Â
Sepertinya hal ini wajar terjadi apalagi bagi guru yang memang jarang menulis.Â
Kekhawatiran guru ini lebih kepada dampak tulisan terhadap penilaian terhadap kemampuan diri guru yang menulis tersebut, khawatir kalau tulisannya menggambarkan minimnya kemampuan menulisnya, takut kalau tulisannya bisa menyinggung dan membuat tidak nyaman teman sejawat atau atasan.
Selain itu, takut kalau hasil tulisan tidak dapat diterima dan dipertanggung jawabkan secara moril, serta ketakutan-ketakutan yang lainnya.Â
Ketakutan-ketakutan ituah yang membuat para guru hilang kepercayaan dirinya untuk menulis.
Bagaimana Cara Mengatasi Problematika yang Ada?
Bagaimana cara kita dapat mengatasi problematika yang ada agar guru dapat menulis dengan tidak terpaksa karena berpikir hanya sebatas syarat naik pangkat?
Pertama, agar bisa mengatasi masalah kekurangan referensi untuk menulis, hal yang harus dilakukan adalah meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam bidang teknologi informasi dengan rajin mengikuti diklat, seminar daring dan luring.