Mohon tunggu...
Nasution
Nasution Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pemuda Bangkit dan Berkarya Menjaga Bangsa

31 Oktober 2018   07:15 Diperbarui: 31 Oktober 2018   07:40 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dunia maya sudah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan kita. Hampir setiap hari, orang mengakses internet, terutama media sosial. Di media sosial, orang kemudian mengkomsumsi berbagai informasi dan berinteraksi dengan orang lain. Bagi kalangan pemuda, media sosial sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam keseharian. Tak sekedar sarana komunikasi dan hiburan, media sosial ini bahkan telah menjadi kebutuhan.

Namun, popularitas media sosial juga membawa dampak negatif. Lalu lintas informasi yang serba cepat dan padat memunculkan informasi atau kabar-kabar yang tak sehat, baik berupa provokasi ataupun kabar bohong (hoax), pada gilirannya. 

Model berita seperti ini sangat rentan memantik pertikaian dan saling hujat di media sosial. Sopan santun, tatakrama, ke ramah tamanan, dan berbagai etika penting dalam berkomunikasi seperti lenyap media sosial. Bahkan, belakangan pemerintah dibuat resah dengan begitu masifnya penyebaran berita hoax yang seakan terus merenggangkan ikatan persaudaraan sebangsa. 

Disamping itu, pergerakan kelompok-kelompok intoleran juga semakin terlihat. Suhu politik yang memanas, ditambah dengan berbagai kasus menggegerkan belakangan ini, telah membuat masyarakat seakan terbelah dan takhenti-jentinya berkonflik. 

Beberapa waktu lalu, pak jokowi sampai menggelar pertemuan dengan tokoh lintas agama beserta kapolri dan panglima TNI untuk membulatkan tekad dan sepakat untuk menindak tegas berbagai tindakan yang memecah belah persatuan dan bertentangan dengan ideologi pancasila.

Melihat kondisi bangsa yang terus dirundung berbagai persoalan kebangsaan tersebut, peringatan hari kebangkitan nasional bisa kita jadikan sebagai momentum untuk kembali bangkit dan menyatukan tekad menguatkan tali persatuan kebangsaan.

 Berbagai sentimen, eksclusivitas kelompok, sektarianisme, dan bentuk-bentuk kebencian dengan sesama saudara sebagsa, yang bertolak belakang dengan semboyan bhinneka tunggali  ika, terlebih, penyebaran berbagai bentuk paham. 

Penyabaran  berbagai bentuk paham maupun gerakan yang maupun bertentangan dengan ideologi pancasila. Masyarakat harus kembali "sadar" dengan sejarah berdirinya bangsa yang majmuk ini.

 Masyarakat harus "bangkit" dari belenggu pertikaian dengan meredam egoismenya, egoisme kelompoknya, untuk lebih mengedepankan semangat persatuan bangsa.

PEMUDASebagaimana sejarah pergerakan dan pembangkitan yang banyak di pakai oleh para pemuda, maka saat ini pun pemuda diharapkan bisa berperan aktif untuk bangkit dan bergerak menebarkan semangat persatuan dan persaudaraan bangsa.
Pemuda berperan strategis untuk melawan berbagai provokasi di media sosial, sebab kebanyakan dari kalangan pemuda atau remaja. Di samping itu, dengan idealismenya, semangatnya, kreatifitasnya, dan energi para pemuda yang besar, diharapkan bisa disalurkan untuk berkontribusi menyuarakan perdamaian, mengingatkan kembali pada persaudaraan, dan nilai-nilai etis di dunia maya. 
Jangan sampai pemuda justru menjadi bagian provokator pemantik kebencian dan pertikaian di dunia maya.
Pemuda harus tampil sebagai generasi cerdas yang bisa memanfaatkan dunia maya secara positif. Pemuda harus peka dengan realitas, sehingga bisa melihat persoalan yang ada,untuk kemudian menawarkan kontribusinya.Dalam konteks sekarang, di mana dunia maya sedang marak dengan berita bohong (hoax) dan info provokatif yang sehingga memunculkan kebencian, pertikaian dan saling hujat, pemuda harus bisa menawarkan solusi dengan berkarya atau memproduksi konten-konten dunia maya yang berisi pesan-pesan positif tentang perdamaian dan persaudaraan.
BERKARYAKita tahu bahwa masa muda merupakan masa di mana seseorang sedang aktif berimajinasi dan berkreasi. Dengan idealismenya, pemuda memiliki dorongan untuk berbuat sesuatu ketika melihat hal yang menyeleweng di masyarakat. Dorongan tersebut harus di salurkan ke hal-hal yang positif, salah satunya dengan berkarya di dunia maya untuk menyuarakan perdamaian, persaudaraan, dan nilai-nilai kebangsaan yang kini mulai luntur di masyarakat belakangan ini.Bentuk karya yang bisa dibuat tentu bermacam-macam, bergantung kegemaran atau keahlian. Bagi seorang pemuda yang gemar menulis, ia bisa menulis artikel atau esai-esai yang menyuarakan pentingnya persaudaraan dan perdamaian bangsa. Atau, artikel-artikel yang mengingatkan kita kepada karakter bangsa yang santun, ramah, dan sarat dengan persaudaraan. Artikel bisa di unggah di blog pribadi, media sosial, atau di kirim ke media masa online agar bisa di baca orang banyak secara luas.
Jadi, ketika marak berita atau informasi provikatif, bahkan hoax didunia maya serta fenomena saling hujat di media sosial, tulisan yang menyuarakan perdamaian persaudaraan ini diharapkan akan bisa mengingatkan kembali siapapun agar tidak mudah terpengaruh dan bisa berfikir jernih. Ibaratnya, jika berita atau informasi hoax itu adalah racun berbahaya, maka tulisan tentang persatua dan persaudaraan ini adalah obat penawarnya.
Kemudian, bagi pemuda yang gemar atau menggeluti desain gambar, bisa membuat gambar-gambar atau desain grafis yang memuat pesan persatuan dan perdamaian. Kita tahu, konten negatif didunia maya tak sekedar berbentuk tulisan, namun juga banyak yang berbentuk gambar atau foto-foto yang diedit sedemikian rupa menjadi meme yang seringkali memprovokasi orang yang melihatnya.
Maka, bagi pemuda yang memiliki kegemaran atau keahlian desain gambar, diharapkan bisa membuat gambar-gambar inspiratif yang bisa mencerahkna masyarakat agar tak termudah terprovokasi gambar-gambar hasil editing.
Selain tulisan dan gambar, satu konten yang tak kalah populer didunia maya adalah video. Para provokator kadang membuat menyebarkan video-video provokatif tersebut, dengan cara mengedit sedemikian rupa sehingga memancing kebencian dan amarah bagi yang menontonnya. 
Dalam hal ini, para pemuda, terutama para youtuber bisa menandinginya dengan karya-karya berbentuk video-video kreatif yang menyuarakan pesan-pesan perdamaian dan persaudaraan. 
Misalnya, dalam membuat film pendek, vlog, atau animasi yang berpesan tentang nilai-nilai persaudaraan dan persatuan.
Menyuarakan perdamaian bisa dilakukan dengan berbagai cara. Namun, cara dipilih haruslah inovatif dan kreatif, sehingga apa yang disuarakan nantinya bisa benar-benar di terima publik secara lebih efektif. Di era sekarang, di mana media sosial sudah menjadi bagian tak terpisahkan dalam keseharian, kampanye perdamaian melalui dunia maya sudah menjadi keharusan. 
Setiap zaman memiliki karakter dan tantangannya masing-masing. Berkarya di dunia maya,dengan menebarkan semangat perdamaian dan persaudaraan menjadi salah satu cara efektif yang bisa dilakukan para pemuda di zaman sekarang. Ini merupakan salah satu upaya meneladani spirit dan persatuan dari momentum kebangkitan nasional.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun