Gara gara pandemi COVID-19 seluruh sekolah di Indonesia melakukan sistem sekolah secara daring sebagai bentuk pencegahan penyebaran virus covid ke para pelajar. Bagi mereka yang hidup berkecukupan memiliki laptop smartphone dan kouta internet tentulah tidak menjadi masalah, namun bagaimana bagi mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu?
Jangankan untuk membeli smartphone, untuk makan saja di situasi pandemi seperti ini tentu menjadi satu masalah besar.
Di saat yang lainnya bisa mengikuti sekolah secara daring, mereka hanya bisa berharap agar pihak sekolah tetap mencari solusi untuk anak-anak dari keluarga tidak mampu ini tidak ketinggalan pelajaran.
Kegiatan belajar mengajar di buat senyaman mungkin tetapi tetap menerapkan protokol kesehatan seperti berjarak dan bermasker.
Semangat anak-anak didik untuk belajar selalu terlihat dari kehadiran di kegiatan belajar mengajar yang di lakukan 3 kali seminggu.
Banyak tantangan tentunya bagi para guru untuk bisa memastikan kegiatan ini efektif salah satunya ketersediaaan masker dan hand sanitizer agar protokol kesehatan tetap bisa di terapkan.
Namun bagi anak-anak yang kurang mampu sekolah tatap muka terbuka menjadi solusi untuk tetap menimba ilmu.
Salut terhadap bapak kepala sekolah dan para guru di SDN 1 Naioni yang tetap semangat mengajar para siswa siswa-siswinya di tengah situasi pandemi yang mulai memporak porandakan banyak ekonomi keluarga dan dengan tidak pastinya kapan sekolah seperti biasa akan kembali di buka.