Mohon tunggu...
Politik

Koh Ahok, Umat Muslim Pemaaf Kok

10 Oktober 2016   14:39 Diperbarui: 10 Oktober 2016   14:48 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Atas kejadian yang telah berlangsung dan hingga sampai saat ini, secara kondusif umat Islam tidak banyak bergejolak yang berlebihan terhadap kegaduhan yang sering dilakukan oleh Ahok, apalagi setelah akhirnya Ahok meminta maaf pada Umat Muslim.

Beberapa hal yang menjadi pelajaran dari kasus kegaduhan yang dilakukan oleh kontroversi ucapan Ahok:

  • Sampai saat ini tidak ada lawan politik Ahok yang secara konsisten yang secara terang terangan menyerang Ahok dengan menggunakan basis sara, contoh Ahmad Dani, Ratna S, Yusril maupun seorang tokoh Amin Rais pun hanya pada cara Ahok melakukan penggusuran (ini yang intens dikritik);
  • Lawan-lawan politik yang secara resmi sebagai Cagub dan Wagub lawan Ahok-pun belum mengeluarkan pernyataan melakukan serangan politis signifikan apalagi serangan berupa SARA kepada Ahok;
  • Ahok secara luar biasa didukung kalangan Muslim tertentu (umumnya kaum sekuler liberal) dengan berbagai alasan atas apapun kontroversi ucapan Ahok bahkan sampai kasus SARA belakangan ini;
  • Adalah wajar Ahok sebagai petahana menggunakan sumberdaya-nya untuk membatu komunitas muslim dengan dibungkus amalan jariyah atau infaq contoh Ahok bayar Zakat, Qurban, bantuan Haji/Umrah dll walaupun menurut sebagian kaum muslim hanya sumbangan program Pemda yang wajar ;
  • Ahok selalu melakukan tuduhan ngawur tanpa dasar baik kepada lawan politik maupun bawahannya dan ternyata mereka hampir semuanya umat muslim (contoh kasus tak terhitung);
  • Banyak media utama pendukung Ahok juga melakukan dakwah kepada umat muslim (di bulan puasa umumnya) yang ditanggapi secara baik-baik saja tanpa merasa aneh, bahkan pembelaan Ahok baru-baru ini terhadap tausiyahnya pada Masyarakat di Kep. Seribu justru mendapat aplaus meriah.

Bagaimana tanggapan Umat Muslim terhadap kontroversi2 yang dilakukan Ahok dan oleh semua balatentara Ahok, apalagi setelah Ahok meminta maaf sungguh diluar dugaan:

  • Umat Muslim Indonesia umumnya tak-akan melupakan jasa-jasa Ahok sebagai Gubenur (yang berkuasa terhadap program dan anggaran) membantu pendidikan, kesehatan (baik fisik maupun non fisik) yang di ekspos secara intensif oleh media sehingga umat muslim tak begitu pusing dengan kontroversi Ahok;
  • Umat Muslim Indonesia ternyata cukup berbaik hati mensikapi perlakuan Ahok, ulama-ulama tidak ada satupun yang terang2an mengajak sikap bermusuhan hanya menntut minta maaf (lihat tanggapan MUI yang adem2 saja);
  • Ulama garis keras FPI-pun hanya menuntut secara hukum kepada pihak berwenang;
  • Pihak Kepolisian pun dengan riang gembira mempromosikan ucapan maaf Ahok;
  • Walaupun sudah adanya petisi dari ribuan ulama dan masyarakat Muslim, saya yakin umat Muslim Indonesia masih dengan baik hati mempertimbangkan permohonan maaf Ahok.

Jadi Ahok secara luar biasa telah diuntungkan dengan kondisi diatas, yang harusnya Ahok tidak perlu takut dengan lawan2 politiknya yang malah belum berkampanye secara masif baik ditatanan nyata dan media, yang mengherankan mengapa Ahok selalu takut ketinggalan kereta sehingga nggak mau kampanye lebih suka cara sopan untuk mengawal program kerja Pemda. Maksud saya adalah keretanya kan milih Ahok kenapa harus dikejar.

Semoga dengan kasus ini, Ahok, pelindung dan jajaran propagandanya terus memahami umat muslim yang tidak mudah tersulut unsur SARA atau malah merasa dizholimi karena SARA.

Saya juga berharap dengan fenomena yang secara terang benderang ini terjadi, umat Islam selalu bijak mensikapi apapun kondisi yang selalu membuat kita umumnya hanya sebagai objek petarungan politik. 

Atau sederhananya seperti ini Umat Islam ini bagaikan kumpulan domba yang begitu banyak hanya di jadikan sasaran dan mangsa empuk dari terkaman kesadisan srigala yang memang terlihat jahat atau bahkan srigala yang berbulu haluspun yang punya maksud sama walaupun ternyata mereka ini hanya berjumlah sangat sedikit.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun