Mohon tunggu...
Nasrul Hasim (ARUL)
Nasrul Hasim (ARUL) Mohon Tunggu... Mahasiswa UIN SUNAN KALIJAGA

Penulis realita pemula yang menekuni dunia literasi di dunia maya

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Kajian Bulan Ramadhan Hari ke-25 di Masjid Malioboro DPRD DIY: Menyelami Makna Spiritual dan Keistimewaan Ramadhan

25 Maret 2025   18:21 Diperbarui: 25 Maret 2025   18:21 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto oppo a38 

Peran Ustadz dan Jamaah

Keberhasilan suatu kajian tidak lepas dari peran aktif para ustadz dan jamaah. Di Masjid Malioboro, ustadz yang memimpin kajian hari ke-25 Ramadhan dikenal karena kepiawaiannya dalam mengaitkan ilmu agama dengan kehidupan sehari-hari. Dengan gaya penyampaian yang santai namun penuh makna, beliau mampu menghadirkan nuansa kekeluargaan yang membuat setiap peserta merasa dekat dan terinspirasi.

Para jamaah pun tidak hanya sekadar mendengarkan, melainkan aktif berpartisipasi dengan mengajukan pertanyaan, berdiskusi, dan saling menguatkan. Hal ini menciptakan atmosfer yang dinamis, di mana pengetahuan tidak hanya ditransmisikan secara satu arah, tetapi tumbuh melalui interaksi yang mendalam. Setiap cerita dan pengalaman yang dibagikan menambah kekayaan makna dari setiap pelajaran yang disampaikan, sehingga menjadikan kajian hari ke-25 Ramadhan sebagai sarana pembelajaran yang menyeluruh dan aplikatif.

Kegiatan Pendukung Selama Bulan Ramadhan

Selain kajian keagamaan, bulan Ramadhan di Masjid Malioboro juga diisi dengan berbagai kegiatan pendukung yang semakin menghidupkan semangat ibadah. Sejak awal bulan, masjid telah menyelenggarakan rangkaian kegiatan seperti khataman Al-Qur'an, shalat tarawih berjamaah, serta pengajian rutin yang dibuka untuk umum. Kegiatan-kegiatan tersebut saling melengkapi dan memperkuat satu sama lain, menciptakan momentum kebersamaan dan kekompakan antar jamaah.

Tidak jarang, masjid juga menjadi tempat berbagai program sosial seperti pembagian zakat dan sedekah, yang mengingatkan kita bahwa Ramadhan adalah waktu untuk berbagi dengan sesama. Kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat material, tetapi juga mempererat tali persaudaraan antar anggota masyarakat. Dengan segala kegiatan yang telah tersusun rapi, Masjid Malioboro menjadi pusat penguatan spiritual yang tidak hanya mengisi kekosongan batin, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi kehidupan sosial masyarakat sekitar.

Refleksi dan Harapan di Tengah Kehidupan Ramadhan

Di hari ke-25 Ramadhan, setiap ibadah dan setiap doa yang dipanjatkan menjadi refleksi dari perjalanan spiritual selama satu bulan penuh. Kajian di Masjid Malioboro mengajak setiap individu untuk merenungkan kembali makna puasa, bahwa di balik penahanan diri dari makan dan minum, terdapat tujuan yang jauh lebih tinggi yaitu pembentukan karakter dan peningkatan kualitas keimanan.

Pesan yang disampaikan melalui kajian hari itu sangatlah relevan, terutama di tengah arus modernisasi yang sering kali membuat kita lupa untuk mengedepankan nilai-nilai spiritual. Di era di mana segala sesuatunya berjalan sangat cepat, momen untuk berhenti sejenak, merenung, dan bersyukur menjadi sangat berharga. Kajian di Masjid Malioboro mengingatkan kita untuk tidak terburu-buru dalam mengejar target duniawi, melainkan untuk selalu mengutamakan hubungan dengan Sang Pencipta.

Para peserta kajian pun berharap bahwa ilmu dan hikmah yang diperoleh di hari ke-25 Ramadhan ini dapat terus menjadi pedoman dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dengan semangat untuk senantiasa belajar dan meningkatkan kualitas ibadah, diharapkan setiap individu dapat mengimplementasikan pesan-pesan mulia tersebut dalam tindakan nyata, sehingga kehadiran bulan Ramadhan bukan sekadar momen tahunan, melainkan sebuah perubahan hidup yang abadi.

Kajian hari ke-25 Ramadhan di Masjid Malioboro telah menunjukkan betapa pentingnya momen ini sebagai waktu untuk introspeksi dan pembaruan spiritual. Dengan mengusung tema mencintai wali Allah dan meneladani sunnah Nabi, kajian ini berhasil menyatukan umat dalam semangat kebersamaan dan keimanan yang mendalam. Suasana yang tercipta di masjid, ditambah dengan partisipasi aktif dari para jamaah, menjadikan acara ini bukan sekadar ritual ibadah, melainkan sebuah perjalanan spiritual yang menginspirasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun