Mohon tunggu...
Nasrul
Nasrul Mohon Tunggu... Guru - nasrul2025@gmail.com

Pengajar sains namun senang menulis tentang dunia pendidikan, bola dan politik, hobi jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ibu, Akhirnya Aku Pulang

11 Desember 2020   07:09 Diperbarui: 11 Desember 2020   07:11 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Meulaboh (dok.republika.co.id)

Empat tahun sudah saya merantau di kampung orang. Pulang adalah kata yang mudah di ucapkan  namun sulit untuk direalisasikan.sebab banyak faktor yang memperngaruhi jika pulang kampung itu sulit. namun, sekarang segera akan terwujud.

Tahun ini merupakan momen untuk aku kembali ke tempat masa kecilku. Jujur, aku merasa senang bisa pulang akan tetapi sebenarnya aku bingung juga untuk apa pulang?, sebab di kampung dulu dan sekarang sudah jauh berbeda.

Tentu pulang kampung ada alasannya. Alasan yang mendasar adalah tentang ibu. Karena ibuku sudah berulang kali meminta anaknya yang jauh dari rumah untuk tinggal bersama beliau.

Banyak pertanyaan yang datang dari orang orang yang mengatakan bahwa apa dikampung nanti masih mengajar, atau masih menjadi guru?. Aku hanya menjawab jika memungkinkan tetap menjadi guru, walaupun sebenarnya menjadi guru masih sangat berat untukku.

Berat, iya. Karena mengajar itu membutuhkan skill dan kemampuan yang mumpuni untuk bisa maksimal dalam penyampaian materi belajar. Dan guru itu adalah jurusannya di Universitas, sedangkan aku hanya seorang sainstis yang belajar ilmu fisika murni.

Ilmu fisika murni tidak mengajari cara mengajar yang baik. Tapi yang di ajarin adalah ilmu eksata yang banyak menghabiskan waktu di laboratorium.

Ibu selalu ingin aku tinggal di rumah dan jangan pergi jauh. Soalnya ibu merasa sendiri di rumah, sehingga jika ada aku dirumah maka ada yang bisa menemani beliau.

Ibu, aku akan pulang dan akan tinggal bersama ibu. Masalah pekerjaan, aku tidak takut ibu. Sebab rezeki itu tidak akan tertukar.

Beberapa teman mempertanyakkan mengapa aku harus pulang?

Aku bilang  tinggal bersama ibu merupakan kebahagiaan dan tidak mungkin aku terus hidup di kampung orang. Oleh sebab itu, pulang adalah solusi untuk terus memperbaiki diriku dan pengabdian kepada ibu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun