Allah juga berfirman:
والله خير الماكرين
"Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya"
(Tidak boleh dikatakan Allah bersifat Al-Makir yang maha menipu)
Pendapat yang mengatakan bahwa asma Allah itu tidak tauqifi di bantah oleh Syeh Ikhsan "Tidak begitu, Bahkan Imam Tirmidzi meriwayatkan hadist mursal (tentang sifat Allah Al-Jawad) dalam kitab Jami'nya, Imam Baihaqi dalam kitab Asma' wa sifat, dan dukungan serta kesepakatan ulama seperti yang di terangkan dalam kitab Nihayah.
(Manahijul Imdad 1/8)
Syeh Ikhsan menyebutkan dalil sifat Al-Jawad dalam kitabnya yang lain yaitu Siraju Thalibin saat menjelaskan makna Al-Jawad:
Salah satu sifat Allah; Al-jawaad (الجواد) dengan membaca ringan huruf wawu yaitu Dzat yang luas pemberiannya. Ada juga yang mengatakan: Al-Jawaad adalah Dzat yang memberikan nikmat kepada orang yang sejatinya belum berhak menikmatinya, dan Dzat yang menanggung rizqi semua umat. Ada yang mengatakan juga bahwa Al-Jawaad adalah Dzat yang banyak kedermawaannya atau banyak pemberiannya.
Imam At-tirmidzi dalam Kitab Jam'nya meriwayatkan Hadist Marfu' dari Nabi shallallahu alaihi wasallam yang menceritakan Firman Allah subhanahu wata'ala:
وذلك اني جواد ماجد
"Hal itu karena Aku adalah Jawwad (Mahadermawan) lagi Mahamulia"
Jama'nya lafadz "jawaad" adalah ajwaadu, ajawidu dan juwwadu.
(Siroju Thalibin 1/11)