Sifat Al-Jawaad dengan membaca ringan huruf wawu:
اي الكثير الجواد اي العطاء
"Yaitu Dzat yang banyak kedermawaannya atau banyak pemberiannya"
Ada pendapat yang mengatakan bahwa sifat Al-Jawad itu tidak tauqifi (tidak ada dalilnya). Sedangkan Nama-nama Allah harus tauqifiyah (yaitu harus ditetapkan berdasarkan dalil syari'at)
فلا يجوز اختراع اسم او وصف له تعالى الا بقرآن او خبر صحيح مصرح به لا باصله الذي اشتق منه فقط
Tidak boleh mengada-adakan nama atau gambaran tentang Allah subhanahu wata'ala, kecuali berdasarkan Al-Qur'an atau hadist yang sahih, bukan hanya berdasarkan asal-usulnya dari mana asalnya.
Dan disyaratkan dalam menyebut asma Allah itu tidak dengan muqobalah atau perbandingan dalam dalil contoh Allah berfirman:
ام نحن الزارعون
"Ataukah Kami yang menumbuhkannya?"
(Allah tidak diberi nama dengan nama-nama seperti itu. Maka tidak boleh dikatakan: Allah itu Azzari' yaitu maha menumbuhkan atau bertani)
Allah juga berfirman:
والله خير الماكرين
"Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya"
(Tidak boleh dikatakan Allah bersifat Al-Makir yang maha menipu)
Pendapat yang mengatakan bahwa asma Allah itu tidak tauqifi di bantah oleh Syeh Ikhsan "Tidak begitu, Bahkan Imam Tirmidzi meriwayatkan hadist mursal (tentang sifat Allah Al-Jawad) dalam kitab Jami'nya, Imam Baihaqi dalam kitab Asma' wa sifat, dan dukungan serta kesepakatan ulama seperti yang di terangkan dalam kitab Nihayah.
(Manahijul Imdad 1/8)
Syeh Ikhsan menyebutkan dalil sifat Al-Jawad dalam kitabnya yang lain yaitu Siraju Thalibin saat menjelaskan makna Al-Jawad:
Salah satu sifat Allah; Al-jawaad (الجواد) dengan membaca ringan huruf wawu yaitu Dzat yang luas pemberiannya. Ada juga yang mengatakan: Al-Jawaad adalah Dzat yang memberikan nikmat kepada orang yang sejatinya belum berhak menikmatinya, dan Dzat yang menanggung rizqi semua umat. Ada yang mengatakan juga bahwa Al-Jawaad adalah Dzat yang banyak kedermawaannya atau banyak pemberiannya.
Imam At-tirmidzi dalam Kitab Jam'nya meriwayatkan Hadist Marfu' dari Nabi shallallahu alaihi wasallam yang menceritakan Firman Allah subhanahu wata'ala:
وذلك اني جواد ماجد
"Hal itu karena Aku adalah Jawwad (Mahadermawan) lagi Mahamulia"
Jama'nya lafadz "jawaad" adalah ajwaadu, ajawidu dan juwwadu.
(Siroju Thalibin 1/11)
